Negara Asia Tenggara itu kembali waspada setelah pihak berwenang pada Sabtu (25/7) mengonfirmasi penularan lokal pertama sejak April dan menemukan tiga kasus lainnya pada Minggu (26/7), semuanya di atau di sekitar Danang.
Sebanyak 11 kasus lain terkait dengan sebuah rumah sakit di Danang telah dilaporkan pada Senin (27/7).
Semua layanan kereta api dari dan ke Danang juga telah ditangguhkan.
Kota pusat pariwisata itu telah memberlakukan kembali pembatasan sosial selama akhir pekan setelah pemerintah mengonfirmasi kasus pertama COVID-19 yang ditularkan di dalam negeri dalam lebih dari tiga bulan.
Berkat langkah-langkah karantina yang ketat dan program pengujian yang agresif dan luas, Vietnam berhasil menekan infeksi menjadi hanya 431 kasus, dan melaporkan tidak ada kematian.
Vietnam masih tertutup bagi pariwisata asing, tetapi telah terjadi lonjakan wisatawan domestik yang ingin memanfaatkan diskon penerbangan dan paket liburan ke resor-resor lokal.
Pada Senin, pemerintah mengatakan telah meminta Otoritas Penerbangan Sipil Vietnam (CAAV) mengizinkan maskapai penerbangan domestik untuk secara signifikan meningkatkan jumlah penerbangan dari Danang ke 11 kota Vietnam guna membantu mengevakuasi 80.000 orang, sebagian besar wisatawan.
Evakuasi diperkirakan akan memakan waktu empat hari, menurut pernyataan pemerintah.
Namun, tidak ada kejelasan sejauh mana penerbangan khusus untuk membantu orang-orang meninggalkan Danang itu akan diizinkan terus beroperasi setelah larangan penerbangan diumumkan.
Sumber: Reuters
Baca juga: Vietnam evakuasi 80.000 orang dari Danang usai muncul kasus COVID-19
Baca juga: Vietnam setuju buka kembali penerbangan komersial ke China
Baca juga: Meski bebas corona, Vietnam belum siap membuka diri untuk turis asing
Yang bisa kita pelajari dari Vietnam
Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020