• Beranda
  • Berita
  • BKSDA Kalteng terima seekor beruang madu dari warga Muara Teweh

BKSDA Kalteng terima seekor beruang madu dari warga Muara Teweh

30 Juli 2020 13:22 WIB
BKSDA Kalteng terima seekor beruang madu dari warga Muara Teweh
Kepala BNI Muara Teweh Dien Sugeng (kanan) menyerahkan seekor anak berung madu jantan kepada Kepala Resort KPHK Cagar Alam Pararawen, Udjet Syaipullah di Muara Teweh, Rabu (29/7/2020). ANTARA/HO-BKSDA Kalteng SKW III Muara Teweh.

Beruang madu jantan ini baru berusia sekitar 3-5 bulan dalam kondisi sehat

Badan Konservasi Sumber Daya Alam Kalimantan Tengah melalui Kantor Seksi Konservasi Wilayah III Muara Teweh Kabupaten Barito Utara, menerima seekor beruang madu (helarctos malayanus) yang diserahkan warga setempat.

"Beruang madu jantan ini baru berusia sekitar 3-5 bulan dalam kondisi sehat," kata Kepala Resort Kesatuan Pengelolaan Hutan Konservasi (KPHK) Cagar Alam Pararawen, Udjet Syaipullah di Muara Teweh, Kamis.

Beruang madu diserahkan warga Muara Teweh bernama Dien Sugeng yang merupakan Kepala BNI Cabang Muara Teweh pada Rabu (29/7).

Baca juga: BKSDA Kalteng terima seekor beruang madu dari istri Kapolsek

Menurut dia, satwa yang dilindungi ini dibeli dari warga di kawasan Desa Sei Rahayu II atau kilometer 52 Jalan Negara Muara Teweh - Puruk Cahu tiga hari lalu.

"Saat mau pulang ke Muara Teweh, Pak Sugeng melihat ada beruang madu di pinggir jalan dipelihara warga, kemudian dia beli," katanya.

Baca juga: Bayi beruang madu ditemukan warga Katingan

Selanjutnya anak beruang tersebut akan dilepasliarkan kembali ke Cagar Alam Pararawen atau CA Sapat Hawung di Kabupaten Murung Raya, namun untuk sementara dipelihara di kandang transit SKW III Muara Teweh.

"Kami sangat mengapresiasi kepedulian Pak Kepala BNI ini terhadap kelestarian satwa liar terutama satwa dilindungi," kata dia.

Baca juga: Informasi satwa dilindungi "Sidin Wali" diluncurkan BKSDA Kalteng

Populasi beruang madu di Barito Utara hampir ada di sejumlah tempat yang masih ada kawasan hutannya termasuk di kawasan Cagar Alam Pararawen Kecamatan Teweh Tengah.

Jumlahnya tidak diketahui karena belum pernah ada survei untuk meneliti keberadaan habitat satwa yang dilindungi tersebut.

Baca juga: BKSDA Kalteng evakuasi sejumlah satwa dilindungi

 

Pewarta: Kasriadi
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020