• Beranda
  • Berita
  • DKI berharap masyarakat tetap terapkan protokol kesehatan COVID-19

DKI berharap masyarakat tetap terapkan protokol kesehatan COVID-19

30 Juli 2020 18:20 WIB
DKI berharap masyarakat tetap terapkan protokol kesehatan COVID-19
Petugas memasang tenda mimbar di lapangan Masjid Agung Al-Azhar, Jakarta Selatan, Kamis (30/7/2020). Pengurus Masjid Agung Al Azhar akan menyelenggarakan Shalat Idul Adha 1441 Hijriah di lapangan dan area parkir dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat serta membatasi daya tampung jamaah mencapai 50 persen. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/foc.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengharapkan masyarakat merayakan Idul Adha 1441 Hijriah dengan tetap menerapkan protokol kesehatan untuk mengantisipasi penyebaran Corona Virus Desease 2019 (COVID-19) di Ibu Kota.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Provinsi DKI Jakarta Darjamuni dalam keterangannya di Jakarta, Kamis menyampaikan pelaksanaan penyembelihan hewan kurban dalam Idul Adha tahun ini, selain mempertimbangkan syariat Islam, juga harus dilakukan dengan protokol kesehatan.

"Selama ini pelaksanaan kurban hanya mempertimbangkan syariat islam, namun tahun ini kami akan melaksanakannya berdasarkan protokol kesehatan dan ini harus dipatuhi oleh semuanya, baik panitia penyelenggara, orang yang berkurban, maupun para mustahik (orang yang berhak menerima kurban)," kata Darjamuni.

Secara teknis, kata Darjamuni, pelaksanaan kurban sesuai protokol COVID-19 di antaranya pemotongan hewan kurban hanya dihadiri oleh panitia kurban yang dibatasi jumlahnya. Kemudian masyarakat yang tahun ini membeli hewan kurban diminta tidak menghadiri langsung ke lokasi pemotongan.

"Hindari kerumunan, baik oleh panitia penyelenggara, orang yang berkurban, maupun para mustahik. Kita percayakan kepada panitia untuk melakukan pemotongan hewan kurban," ujar Darjamuni.

Baca juga: Shalat Idul Adha di Balai Kota Jakarta terbatas hanya untuk 500 orang
Baca juga: Balai Kota Jakarta tidak laksanakan pemotongan hewan kurban


Bagi panitia kurban, diharuskan dalam kondisi sehat, selalu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir dan memakai masker. Kemudian area pemotongan kurban secara rutin dilakukan penyemprotan disinfektan sebelum dan sesudah pelaksanaan.

Proses distribusi pun tidak dilakukan dengan berkerumun. Melainkan panitia kurban yang bekerja sama dengan RT/RW setempat untuk mengantarkan langsung ke rumah para mustahik.

Masyarakat turut diimbau untuk memanfaatkan teknologi digital dalam kegiatan jual beli hewan kurban untuk mengurangi dampak penyebaran COVID-19.

"Dengan upaya-upaya tersebut, kami berharap Idul Adha tahun ini tetap berjalan dengan baik dan berkahnya tidak berkurang. Meski di tengah pandemi yang semuanya serba dibatasi, namun semangat masyarakat untuk berbagi dengan cara berkurban, kami harap tidak terbatas," tutur Darjamuni.
Baca juga: Sudin KPKP temukan 102 hewan kurban tidak sehat

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020