• Beranda
  • Berita
  • BMKG ingatkan potensi gelombang capai 9 meter di perairan Aceh

BMKG ingatkan potensi gelombang capai 9 meter di perairan Aceh

30 Juli 2020 23:01 WIB
BMKG ingatkan potensi gelombang capai 9 meter di perairan Aceh
Dokumentasi - Nelayan tradisional melewati gelombang laut perairan Selat Malaka kawasan Ujong Blang, Lhokseumawe, Aceh, Sabtu (19/1/2019). ANTARA FOTO/Rahmad/aa.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Metrologi Sultan Iskandar Muda Aceh mengingatkan, bahwa potensi gelombang besar di laut mencapai 9 meter terjadi sebagian di wilayah perairan Aceh hingga akhir pekan ini.

"Yang sangat perlu diwaspadai beberapa hari ke depan, yakni gelombang laut. Seperti Samudera Hindia barat Aceh, dan perairan utara Sabang mencapai 6 sampai 9 meter," ucap Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Metrologi Sultan Iskandar Muda Aceh, Zakaria Ahmad di Aceh Besar, Kamis.

Ia melanjutkan, sedangkan wilayah perairan lain di provinsi paling barat Indonesia tersebut di antaranya wilayah barat-selatan Aceh berpotensi gelombang laut setinggi 2,5 hingga 4 meter.

Kemudian wilayah perairan Banda Aceh-Sabang mencapai 1,25 sampai 2 meter, dan terakhir Selat Malaka bagian utara berkisar antara 1 hingga 3,5 meter lebih.

Baca juga: BMKG keluarkan peringatan dini gelombang tinggi 16-18 Mei

Baca juga: BMKG minta waspadai gelombang perairan Aceh capai 4 meter


Menurutnya, gelombang laut yang besar itu terjadi akibat dipengaruhi oleh dua faktor, yakni kencangnya angin monsun atau angin timur dari Australia biasa terjadi ketika musim kemarau, seperti sekarang ini.

Lalu faktor terakhir akibat letak Provinsi Aceh paling ujung utara di Sumatera, dan berbatasan langsung dengan Samudera Hindia barat serta laut lepas mengakibatkan gelombang besar terjadi.

"Yang perlu berhati-hati sekali, yakni pelayaran dari Meulaboh (Aceh Barat) ke Simeulue atau sebaliknya. Karena jalur ini minimum dilanda gelombang setinggi 4 meter," terang dia.

Pihaknya menyarankan terutama bagi nelayan setempat sementara waktu tidak melaut dan kapal pelayaran agar jangan memaksakan, karena gelombang tinggi terjadi hampir di seluruh perairan Aceh sepekan terakhir.

​​​​Pekan lalu terjadi anomali suhu muka laut di perairan Aceh antara satu hingga tiga derajat Celcius di Samudera Hindia barat Sumatera menyebabkan meningkatnya penguapan air laut dan gelombang tinggi.

"Besok, kita lebaran Idul Adha. Lebih baik hingga akhir pekan ini, gunakan waktu untuk bersilaturahim bersama keluarga. Tentunya selain ibadah Shalat Id dan kurban," kata Zakaria.*

Baca juga: Cuaca buruk ganggu pelayaran Sabang

Baca juga: Cuaca buruk hentikan transportasi laut-udara di Aceh

Pewarta: Muhammad Said
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020