Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan esensi peringatan Hari Raya Idul Adha adalah pengorbanan untuk mengedepankan nyawa manusia sebagai hal paling utama, termasuk melawan COVID-19.Kalau ingin menghindari jatuhnya korban terutama kerabat kita, diri kita maka patuhi protokol
"Kita tahu bagaimana Nabi Ibrahim ketika mengorbankan anaknya, Ismail, kemudian digantikan Allah dengan seekor kambing. Itu menandakan betapa nyawa manusia sangat berharga," kata Muhadjir dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat.
Saat menjadi khatib Shalat Idul Adha di Luwu Utara, Sulawesi Selatan, dia mengatakan pesan penghargaan nyawa manusia itu sudah sebaiknya dimaknai agar umat manusia tidak mengorbankan nyawa orang lain atau mengorbankan diri akibat wabah COVID-19. Untuk itu, masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan.
Protokol kesehatan, kata dia, adalah bentuk pengorbanan serta wujud nyata dari realitas mengikuti apa yang diajarkan Ibrahim AS yaitu untuk menghindari jatuhnya korban sebagai wujud penghargaan yang tinggi terhadap nyawa manusia.
Baca juga: Menko PMK: Gugus Tugas lebih tahu daerah layak gelar Shalat Idul Adha
Baca juga: Menko PMK: Protokol kesehatan wujud pengorbanan melawan COVID-19
"Kalau kita ingin menghindari jatuhnya korban akibat COVID-19 terutama saudara kita, kerabat kita, tetangga kita, bahkan diri kita sendiri, maka patuhi protokol kesehatan. Gunakan masker, rajin cuci tangan, jaga jarak, hindari kerumunan terutama saat di ruangan tertutup," katanya.
Menurut mantan Mendikbud dan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang tersebut, kepatuhan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan secara ketat akan menjadi kunci pengendalian wabah COVID-19 sebelum ditemukannya vaksin.
Dia menekankan wabah COVID-19 hanya bisa diselesaikan melalui penemuan vaksin. Oleh karena itu, pemerintah saat ini sedang bekerja keras untuk mempercepat penanganan dan penemuan vaksin.
"Kalau sudah ditemukan vaksin, insya Allah kita akan terhindar dari COVID-19 ini dan kembali ke kehidupan yang biasanya," kata Muhadjir.
Baca juga: Menko PMK apresasi penyaluran BST di Madiun
Baca juga: Menko PMK prihatin angka fatalitas tenaga kesehatan Jatim tertinggi
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020