• Beranda
  • Berita
  • Pengamat: Pembelajaran jarak jauh bisa manfaatkan radio komunitas

Pengamat: Pembelajaran jarak jauh bisa manfaatkan radio komunitas

31 Juli 2020 18:12 WIB
Pengamat: Pembelajaran jarak jauh bisa manfaatkan radio komunitas
Pengamat kebijakan publik dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Dr. Slamet Rosyadi (ANTARA - Wuryanti PS)

Radio terbilang mudah dijangkau oleh seluruh kalangan

Pengamat kebijakan publik dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto Dr. Slamet Rosyadi mengatakan metode pembelajaran jarak jauh di wilayah yang masih mengalami kendala akses internet bisa memanfaatkan radio komunitas.

"Radio bisa menjadi salah satu media alternatif untuk metode pembelajaran jarak jauh, karena di daerah tertentu jangkauan sinyal radio lebih luas dari internet," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Jumat.
 

Menurut dia radio merupakan media yang cukup terjangkau oleh masyarakat khususnya yang tinggal di daerah pelosok.
 

"Radio terbilang mudah dijangkau oleh seluruh kalangan yang penting perlu ditata frekuensi yang bisa menjangkau peserta belajar dari wilayah pelosok atau desa terpencil," katanya.
 

Dia menambahkan media televisi juga bisa menjadi salah satu alternatif untuk metode pembelajaran jarak jauh.

Baca juga: Komisi X DPR minta Nadiem buat peta kebutuhan pembelajaran jarak jauh

Baca juga: Yogyakarta atasi masalah belajar via daring dengan Guru Berkunjung

 

"Sebenarnya media televisi juga bisa menjadi opsi lain yang dapat digunakan untuk metode pembelajaran jarak jauh. Jangkauan sinyal televisi bisa mencapai wilayah-wilayah pelosok," katanya.
 

Sementara itu sosiolog dari Unsoed Nanang Martono mengatakan pemerintah perlu terus meningkatkan keterampilan guru dalam menjalankan pembelajaran baik secara luar jaringan maupun dalam jaringan.
 

"Pemerintah perlu terus meningkatkan keterampilan para guru untuk menggunakan media pembelajaran luring maupun daring," katanya.
 

Nanang yang merupakan dosen sosiologi pendidikan FISIP Unsoed tersebut menambahkan bahwa guru juga harus memiliki bahan ajar mandiri yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan peserta didiknya.
 

Dia juga menambahkan pembelajaran jarak jauh atau secara daring menjadi salah satu pilihan selama masa pandemi COVID-19.
 

"Sistem ini tentu perlu didukung banyak hal mulai dari perangkat lunak maupun perangkat keras, termasuk dukungan SDM, sementara dari pihak siswa, tentu mereka harus memiliki perangkat untuk mengakses konten pembelajaran dan menjadi sarana komunikasi antara guru dan siswa," katanya.

Baca juga: Menteri Pendidikan tinjau pelaksanaan pembelajaran jarak jauh di Bogor

Baca juga: Praktisi: HT bisa jadi alternatif belajar di rumah hemat biaya

Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020