• Beranda
  • Berita
  • Nebeng, solusi pekerja Jakarta siasati ganjil genap

Nebeng, solusi pekerja Jakarta siasati ganjil genap

3 Agustus 2020 08:19 WIB
Nebeng, solusi pekerja Jakarta siasati ganjil genap
Pekerja kantor di Jakarta memilih nebeng kendaraan teman untuk berangkat kerja di hari pertama pemberlakuan kembali ganjil genap, Senin (3/8/2020) (ANTARA/HO-Ripaldi)

Ada juga komunitas nebeng di Jakarta

Para pekerja kantor di Ibu Kota memilih cara nebeng atau menumpang kendaraan rekan kerja untuk menyiasati kebijakan ganjil genap kembali di Jakarta, mulai Senin 3 Agustus 2020.

"Begitu tahu ganjil genap diberlakukan, saya langsung janjian nebeng dengan teman-teman kantor, kita gantian bawa kendaraan," kata salah satu pekerja kantoran di Jakarta, Ripaldi, Senin.

Ia mengatakan sudah bikin janji dengan rekan kantor untuk berangkat bersama dengan satu kendaraan yang berplat nomor polisi ganjil.

Pekerja asal Depok ini, sejak masa pandemi mengandalkan kendaraan pribadi untuk berangkat ke kantor setiap harinya.

Sebelum pandemi, Ripaldi yang bekerja di kantor pemerintah ini lebih aktif menggunakan kereta api dan transportasi publik pulang pergi kerja.

Tapi karena ada aturan khusus serta anjuran menghindari penggunaan kereta dari pihak kantor, Ripaldi memilih menggunakan kendaraan pribadi berangkat dan pulang kerja.

Terlebih lagi kondisi pengguna kereta rel listrik (KRL) rute Bogor-Jakarta cukup padat jumlahnya.

Kini dengan diberlakukannya kebijakan ganjil genap, Ripaldi dan rekan-rekan kerja memilih untuk saling nebeng saat berangkat dan pulang kerja.

"Ada juga komunitas nebeng di Jakarta, tapi saya berangkat dengan komunitas kantor saja," katanya.

Menurut dia, komunitas nebeng tersebut sudah ada sejak awal ganjil genap diberlakukan di DKI Jakarta, tapi sempat vakum lantaran pandemi COVID-19.

Menurut dia, dengan diberlakukan kebijakan ganjil genap di tengah pandemi COVID-19 komunitas nebeng ke kantor tersebut kembali aktif.

Untuk bisa nebeng kendaraan, para pekerja janjian lewat pesan instan atau obrolan grup kantor.

"Nanti janjian dijemput dimana, biasanya yang satu jalur yang nebeng, misalnya dari Bojong-Cilebut-Citayam, saya janjian dijemput sebelum gerbang tol," kata Ripaldi.

Selama masa pandemi ini, pemilik kendaraan membatasi kapasitas tebengan yakni tiga sampai empat orang untuk kendaraan minibus, dalam rangka menerapkan protokol kesehatan.

Jika dalam kondisi normal, kendaraan tersebut dapat diisi oleh enam orang penumpang.

Seperti diketahui, peraturan ganjil genap akan kembali berlaku mulai Senin (3/8) akibat arus lalu lintas saat ini sudah melebihi kapasitas.

"Diperlukan penerapan kembali kebijakan pembatasan lalu lintas untuk mengurangi kepadatan lalu lintas dan meningkatkan efektifitas dan efisiensi ruang jalan," kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo dalam keterangan tertulisnya, Kamis (30/7).

Kebijakan ganjil-genap tetap menggunakan waktu pembatasan yang berlaku pada hari kerja mulai pukul 06.00-10.00 WIB dan 16.00-21.00 WIB.

Beberapa ruas jalan yang diberlakukan ganjil genap seperti Jalan MH Thamrin, Jalan Sudirman, Jalan Gatot Subroto dan Jalan Rasunan Said.

Sejak Senin hingga Rabu pekan ini, Polda Metro Jaya dan instansi terkait melakukan sosialisasi penerapan ganjil genap untuk menginformasikan kepada masyarakat bahwa kebijakan pembatasan lalu lintas kendaraan tersebut sudah diberlakukan kembali.

Setelah masa sosialisasi berakhir, maka sejak 4 Agustus 2020, petugas akan memberlakukan sanksi berupa pemberian bukti pelanggaran  (tilang) kepada kendaraan pelanggar ganjil genap.

Baca juga: Dishub DKI sebut ganjil genap merupakan kebijakan 'rem darurat'
Baca juga: Dishub ingatkan bisa saja berlakukan ganjil genap seharian

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2020