• Beranda
  • Berita
  • Kata Menperin soal kemungkinan PMI Manufaktur RI kembali ke angka 51,9

Kata Menperin soal kemungkinan PMI Manufaktur RI kembali ke angka 51,9

4 Agustus 2020 12:27 WIB
Kata Menperin soal kemungkinan PMI Manufaktur RI kembali ke angka 51,9
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita . ANTARA/kemenperin.go.id/pri.

Tentu ini menjadi pekerjaan rumah bagi kita agar supaya bisa kembali ke 51,9

Purchasing Manager's Index (PMI) Manufaktur Indonesia Juli 2020 berada pada angka 46,9 atau naik dibandingkan Juni 2020 yang angkanya 39,1.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan bahwa jika ingin kembali ke level 51,9 seperti pada Februari 2020 atau sebelum terjadinya pandemi, Indonesia perlu menyehatkan sisi permintaan.

"Tentu ini menjadi pekerjaan rumah bagi kita agar supaya bisa kembali ke 51,9, walaupun memang kita tidak bisa pungkiri bahwa semua itu tergantung banyak hal," kata Menperin pada web seminar bertajuk 'Relocating Investment to Indonesia in the Time of COVID-19" di Jakarta, Selasa.

Menperin menyampaikan, hal yang paling penting adalah bagaimana Indonesia dapat menyehatkan sisi permintaan pasar, sehingga penyerapan terhadap produk-produk industri manufaktur di Indonesia bisa terjadi.

Angka PMI pada Juli 2020 merupakan level tertinggi sejak bulan Februari lalu, yang membuktikan bahwa operasional sektor industri di dalam negeri perlahan mulai pulih.

Menperin optimistis, PMI Manufaktur akan terkatrol kembali di titik ekspansif (level 50) seperti yang dicapai pada Februari di poin 51,9.

“Paling tidak, angka-angka yang ada sudah bisa menjadi indikator bahwa perekonomian kita mulai bangkit kembali,” tuturnya.

Menurut Agus, bukti lain bahwa ekonomi Indonesia mulai membaik adalah pertumbuhan investasi di sektor industri.

“Pemulihan juga kita bisa lihat dari nilai investasi industri pada semester I tahun 2020 yang mengalami kenaikan sebesar 24 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni dari Rp 104,6 triliun menjadi Rp 129,6 triliun,” ungkapnya.

Bahkan, pada periode Januari-Juni tahun 2020, industri pengolahan nonmigas masih konsisten menjadi sektor yang memberikan kontribusi paling besar terhadap capaian nilai ekspor nasional.

Total nilai pengapalan produk sektor manufaktur mampu menembus hingga 60,76 miliar dolar AS atau menyumbang 79,52 persen dari keseluruhan angka ekspor nasional yang mencapai 76,41 miliar dolar AS.

Baca juga: PMI manufaktur naik, Menperin: normal baru geliatkan sektor industri
Baca juga: Kadin: Pengusaha tunggu normal baru, genjot PMI manufaktur

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020