• Beranda
  • Berita
  • Puluhan rumah di Kabupaten Pulau Morotai terancam abrasi pantai

Puluhan rumah di Kabupaten Pulau Morotai terancam abrasi pantai

4 Agustus 2020 14:52 WIB
Puluhan rumah di Kabupaten Pulau Morotai terancam abrasi pantai
Puluhan rumah warga terancam terseret ombak di Desa Gamlamo, Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara (Malut). ANTARA/Abdul Fatah/aa.

Kami berharap agar tidak ada lagi pengambilan pasir di lokasi itu

Puluhan rumah warga di Desa Gamlamo, Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara (Malut) terancam terseret ombak, karena rumah yang mereka tempati terkena abrasi pantai dari gelombang laut yang menghantam permukiman warga.

Kepala Dinas PU dan PR Kabupaten Pulau Morotai, Abubakar R Rajak saat dihubungi dari Ternate, Selasa mengatakan, belum merinci kerusakan rumah warga akibat dihantam gelombang laut di kawasan Gamlamo.

"Kami belum mendapat laporan dari pemerintahan desa setempat akibat rumah warga yang dihantam ombak, tetapi hari ini, kami telah turunkan tim ke lokasi. Kami berharap agar tidak ada lagi pengambilan pasir di lokasi itu, karena berdampak pada abrasi," ujarnya.

Data yang dihimpun di bibir pantai terdapat 12 rumah penduduk, sementara sekitar 30 meter dari pemukiman warga terdapat sejumlah mobil truk hampir setiap hari lalu lalang mengangkut pasir akibatnya bila musim ombak tiba, air laut masuk ke rumah warga setempat.

Baca juga: Lombok Utara cegah abrasi dengan 5.420 bibit mangrove

Baca juga: Puluhan makam warga Tionghoa di Aceh Barat tergerus abrasi


Salah seorang pemilik rumah, Ognan Bungan mengatakan sebelum mobil truk mengangkut pasir rumahnya aman-aman saja, namun ketika mobil truk mengangkut pasir rumah yang ditempatinya tidak aman lagi.

"Saya meminta kepada Bupati Pulau Morotai Beny Laos agar evaluasi kinerja Pemdes Gamlamo karena sudah bertahun-tahun tidak ada langkah untuk mencegah, pengambilan pasir di pantai," ujarnya.

Persoalan ini, kata dia, sudah berulangkali disampaikan ke pemerintah desa, namun apa yang disampaikan tidak pernah ditindaklanjuti.

Sementara itu, berdasarkan release Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi berbagai kabupaten/kota di Malut masih akan diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat selama seminggu ke depan.

Wilayah yang paling berpotensi terjadinya hujan sedang hingga lebat adalah Ternate, Tidore, sebagian Halmahera Utara, Morotai, Halmahera Selatan, Sula, Taliabu, dan sebagian wilayah di Kabupaten Halmahera Timur.

Baca juga: Akibat abrasi Sungai Konaweeha, 11 rumah warga dibongkar paksa

Baca juga: Riau antisipasi abrasi pulau terluar di tengah pandemi

 

Pewarta: Abdul Fatah
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020