"Saya sudah ada tiket keberangkatan dan rapid test untuk mengikuti TC Timnas di Jakarta. Tapi saat mau persiapan berangkat, anak perempuan saya terjatuh dan patah tangan kirinya. Jadi saya mesti antar anak ke rumah sakit," ujar Spaso seperti dilansir dari laman resmi klub, Selasa.
Spaso menjadi satu dari tiga pemain Bali United yang dipanggil Shin Tae-yong untuk ikut dalam pemusatan latihan di Jakarta. Dua nama lain yakni Nadeo Argawinata dan Kadek Agung Widnyana yang telah lebih dahulu bergabung dengan pemain lainnya sejak 23 Juli.
Meski begitu, Spaso telah mengirimkan surat kepada PSSI tentang kondisi yang dialaminya saat ini. Apalagi, dia merupakan orang tua tunggal setelah istrinya meninggal akhir tahun lalu.
Baca juga: PSSI: Timnas Indonesia masih menanti hasil "swab test" COVID-19
Baca juga: Spaso akui latihan fisik Shin Tae-Yong berat
"Saya berterima kasih kepada PSSI dan tim pelatih coach Shin Tae Yong sudah memaklumi keadaan saya saat ini," kata dia.
"Saya juga adalah seorang ayah yang punya tanggung jawab untuk kedua anak saya. Jika ibu saya sudah bisa datang dan masuk ke Indonesia untuk menjaga kedua cucunya, mungkin saya baru bisa menyusul untuk bergabung dengan Timnas Indonesia," kata dia menambahkan.
Meski begitu, ia menyatakan komitmennya dalam membela timnas. Apalagi salah satu alasan Spaso rela melepaskan kewarganegaraan Montenegro dan menjadi WNI adalah membela timnas.
Spaso mengatakan jika segala urusan mengenai anaknya telah usai, ia akan menyusul Nadeo dan Kadek Agung ke Jakarta.
"Saya selalu siap dan tidak pernah menolak terhadap tawaran TC Timnas. Hanya saat ini situasi keluarga saya yang memang harus saya perhatikan terlebih dahulu," kata dia.
Baca juga: Otavio Dutra siap jika timnas memanggil
Baca juga: Latihan timnas ditunda karena tunggu hasil "swab test" COVID-19
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2020