Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kepri Tjetjep Yudiana, di Tanjungpinang, Rabu, mengatakan, tenaga medis masih melakukan penelusuran terhadap orang-orang yang kontak erat dengan De.
"Mudah-mudahan tidak menularkan kepada orang lain sehingga tidak menimbulkan klaster baru," katanya.
Baca juga: Gubernur Kepri positif COVID-19, 4 kepala daerah karantina mandiri
Baca juga: Tes usap, adik dan ponakan Gubernur Kepri Isdianto positif COVID-19
Kepala Dinas Kesehatan Tanjungpinang Rustam menambahkan De melakukan rapid test secara mandiri di RSUP Kepri Selasa pekan lalu untuk kebutuhan dinas luar daerah. Hasil tes ternyata reaktif sehingga De dikarantina di RSUP Kepri.
Kemudian tenaga kesehatan mengambil swab dari tubuh De. Hasil swab pertama, negatif.
"Tadi malam hasil swab kedua dinyatakan positif," ujarnya.
Berdasarkan data ANTARA, De diduga berangkat ke Medan beberapa hari sebelum dikarantina untuk menemui salah seorang anggota keluarganya yang sakit. Kemudian De kembali ke Tanjungpinang.
Di Tanjungpinang De tinggal di rumah sewa di kawasan Sei Jang bersama rekannya.
Baca juga: Kantor Bank Riau Kepri tutup akibat karyawannya positif COVID-19
Baca juga: Ratusan pejabat jalani tes usai ajudan Gubernur Kepri positif COVID-19
Sehari sebelum dikarantina, De sempat bekerja di BKPSDM, dan kontak erat dengan beberapa rekan kerjanya. Kondisi itu menyebabkan sejumlah staf merasa khawatir tertular COVID-19.
Mereka tidak hanya khawatir tertular, melainkan juga takut menularkan kepada keluarga.
Baca juga: Ada jamaah positif, Masjid Al Hikmah Tanjungpinang ditutup sementara
Baca juga: Baru tiba dari Bojonegoro-Jatim, warga Batam positif COVID-19
Pewarta: Nikolas Panama
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020