"Keduanya dosen di Universitas Tadulako. Hasil tes usap (swab) mereka baru keluar hari ini padahal sampel usapnya sudah di Laboratorium Kesehatan (Labkes) Dinas Kesehatan Provinsi Sulteng di Palu sejak empat hari lalu," kata Kepala Dinas Kesehatan Palu dr.Husaema kepada ANTARA, Rabu petang
Menurut Husaema, suami istri yang tidak memiliki gejala awal COVID-19 itu sebelumnya telah melakukan pemeriksaan dengan tes cepat dan hasilnya non reaktif.
Baca juga: IAIN Palu perketat protokol cegah COVID-19 di ujian masuk PTKIN
Baca juga: Tingkat kesembuhan pasien COVID-19 di Sulteng di atas 90 persen
Ia juga heran pihak Labkes Dinkes Sulteng baru menyampaikan hasil usap keduanya empat hari setelah sampel tersebut diterima pekan lalu.
"Tapi berdasarkan hasil tracking (pelacakan) tim surveilans keduanya tidak berinteraksi dengan siapapun. Setelah mereka sampai di Palu langsung ke rumah dan hanya di dalam rumah," ujarnya.
Sehingga ia yakin tidak akan terjadi penularan dan penyebaran COVID-19 melalui dua dosen aktif tersebut. Olehnya ia meminta warga agar tidak panik namun tetap waspada dengan menerapkan protokol kesehatan.
Dengan bertambahnya dua warga Palu positif COVID-19, jumlah kumulatif pasien Terkonfirmasi positif COVID-19 di Sulteng saat ini menjadi 215 orang.
"Dengan rincian bertambah 192 orang yang sembuh setelah satu pasien di Kabupaten Morowali Utara dinyatakan sembuh hari ini dan tujuh orang meninggal dunia sehingga pasien dalam perawatan ada 15 orang," kata Juru Bicara Pusat Data dan Informasi (Pusdatina) COVID-19 Provinsi Sulteng Moh. Haris Kariming di Palu.
Baca juga: Dua pasien COVID-19 di Palu yang kabur berhasil pulang ke kampungnya
Baca juga: Kota Palu miliki alat tes COVID-19, mampu deteksi virus hanya 50 menit
Baca juga: 1.000 warga Kota Palu segera jalani tes cepat COVID-19
Pewarta: Muhammad Arshandi
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020