Baterai itu diklaim bisa di-charge lebih cepat dari model sebelumnya, dan disiapkan khusus untuk kendaraan Mercedes-Benz (Mercy).
Daimler juga bekerja sama dengan berbagai perusahaan baterai. Selain CATL, Daimler menjalin kemitraan dengan LG Chem untuk mempersiapkan mobil listrik dan hybrid.
Baca juga: 15.000 karyawan Daimler beresiko kena PHK
Baca juga: INEOS pertimbangkan pabrik mobil pertama, antara Inggris atau Prancis
Perjanjian dengan CATL diteken pada Rabu (5/8), mencakup penyediaan sel baterai dan seluruh sistem baterai, serta menggabungkan kerja sama penelitian yang sudah ada.
"Kami bermaksud memimpin teknologi baterai, jadi kami sekarang menggabungkan keahlian penelitian dan pengembangan kami sendiri dengan mitra yang berani," kata Daimler dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters, Kamis.
Mereka menambahkan, perjanjian tersebut mencakup berbagai teknologi baterai dari seluruh modul untuk mobil Mercedes-Benz.
"Kerjasama ini juga termasuk desain CATL cell-to-pack (CTP), yang menghilangkan modul konvensional dan mengintegrasikan sel langsung ke dalam baterai," tambah dia.
Untuk jangka panjang, kerja sama keduanya diharapkan dapat memperpendek siklus pengembangan dan menghemat biaya secara berkelanjutan.
Baca juga: Daimler rugi Rp32 triliun gara-gara COVID-19
Baca juga: Segmen mobil mewah jadi strategi Mercedes-Benz tingkatkan penjualan
Baca juga: Merugi di kuartal kedua, Daimler setop produksi sedan di AS
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020