Di agen 46 warga dapat melakukan transaksi pembayaran token listrik, BPJS, membeli pulsa, dan pembayaran multi finance
Aktivitas transaksi pada agen 46 Bank Negara Indonesia (BNI) Jambi selama pandemi COVID-19 meningkat.
“Aktifitas transaksi pada agen-agen 46 BNI yang tersebar di beberapa wilayah di Jambi selama pandemi COVID-19 alami peningkatan,” kata Pemimpin Bidang Pemasaran Bisnis BNI Cabang Jambi Herman Jansen B di Jambi, Kamis.
Selama pandemi COVID-19 transaksi pada agen 46 BNI dalam satu bulan mencapai 10 ribu transaksi, naik dibandingkan sebelum pandemi yang hanya berkisar 9 ribu transaksi sebulan.
Baca juga: BNI dorong optimalisasi agen Laku Pandai
Peningkatan transaksi pada agen 46 BNI tersebut, menurut Herman Jansen B, karena masyarakat lebih banyak melakukan aktifitas di sekitar pemukiman warga, di mana agen-agen 46 tersebut berada.
Selain itu melalui agen 46 tersebut, warga dapat melakukan transaksi sama dengan yang dilakukan di gerai dan kantor BNI. Bahkan masyarakat dapat melakukan transaksi transaksi lainnya, sehingga masyarakat lebih memilih melakukan transaksi pada agen 46 dari pada ke gerai atau ke kantor BNI selama pandemi COVID-19.
Di jelaskan Herman, ada 784 agen 46 BNI yang tersebar di tiga kabupaten dan kota yakni di Kota Jambi, Kabupaten Batanghari, dan Muaro Jambi. Selain itu juga terdapat sekitar 500 agen 46 yang digandeng bersama agen-agen lain seperti agen Kudo dan agen PTN.
Baca juga: Presiden Jokowi luncurkan bayar zakat di agen Laku Pandai
“Di agen 46 warga dapat melakukan transaksi pembayaran token listrik, BPJS, membeli pulsa, dan pembayaran multi finance,” kata Petugas Asistent Branchless Banking (ABB) BNI cabang Jambi Rudi Oktariswanda.
Selain itu warga juga dapat melakukan tarik tunai dan melakukan setoran di agen 46 tersebut, serta dapat membuka tabungan yang disebut dengan tabungan laku pandai. Dimana tidak ada potongan bulanan pada tabungan tersebut, tetapi masyarakat tetap mendapatkan buku tabungan dan kartu ATM.
“Di agen 46 tersebut juga bisa dilakukan transaksi oleh pengguna tabungan generik BNI lainnya,” kata Rudi Oktariswanda.
Baca juga: BNI kuasai 12,51 persen pangsa pasar kredit sindikasi Indonesia
Pewarta: Muhammad Hanapi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020