• Beranda
  • Berita
  • Ternak warga Agam dimangsa satwa liar saat berada di kandang

Ternak warga Agam dimangsa satwa liar saat berada di kandang

6 Agustus 2020 21:29 WIB
Ternak warga Agam dimangsa satwa liar saat berada di kandang
Petugas BKSDA Resor Agam memasang kamera jebakan, Kamis (6/8/2020). (antarasumbar/Istimewa)
Satu ekor ternak jenis kambing milik warga Kampuang Subarang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, diduga dimangsa satwa liar jenis beruang madu saat berada di dalam kandang, Kamis pagi.

Pengendali Ekosistem Hutan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Resor Agam, Ade Putra di Lubukbasung, Kamis, mengatakan kambing milik Bahruni (59) terluka pada bagian perut dan leher.

"Kambing itu ditemukan pemilik dalam kondisi mati setelah terluka pada bagian leher dan perut," ujarnya.

Dugaan sementara kambing itu dimangsa beruang madu dan ini berdasarkan indentifikasi lapangan yang dilakukan petugas BKSDA setelah mendapatkan informasi ada konflik satwa di daerah itu dari pemerintah nagari.

Baca juga: Raih penghargaan KLHK, Aceh Timur mesti giatkan jaga upaya konservasi

Baca juga: Plt Gubernur Aceh terima Penghargaan Peduli Satwa Liar


Selain itu tanda-tanda keberadaan satwa berupa kaki dan tanda lainnya.

Untuk memastikan satwa memangsa ternak warga, BKSDA Resor Agam memasang kamera trap atau jebakan.

"Kamera jebakan ini kita pasang untuk beberapa hari ke depan untuk memantau keberadaan satwa itu," katanya.

Ia menambahkan, jarak kandang dengan rumah pemilik sekitar 20 meter. Sedangkan jarak lokasi dengan Cagar Alam Maninjau sekitar 2,3 kilometer.

Sebelumnya juga ada konflik satwa liar di Sungai Pua, Kecamatan Palembayan pada akhir Juni 2020, mengakibatkan kerbau milik warga dimangsa Harimau Sumatera.

Dengan kejadian itu, Ade mengimbau warga untuk meningkatkan kewaspadaan dengan memasang penerangan di lokasi kandang, tidak menggembalakan ternak di sekitar kawasan dan lainnya.

"Ini harus dilakukan agar ternak tidak dimangsa satwa liar," katanya.*

Baca juga: BKSDA Maluku lepasliarkan satwa liar endemik

Baca juga: Aparat pemerintah gagalkan perdagangan ilegal 1.752 burung di Riau

Pewarta: Altas Maulana
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020