Pemerintah Kabupaten Jayawijaya menyarankan Pemerintah Kabupaten Yalimo, Provinsi Papua mencegah masuknya wabah corona jenis baru penyebab COVID-19 melalui jalan Trans Papua, yakni membuat pos pemeriksaan kesehatan.Pemerintah Jayawijaya khawatir upaya memutus mata rantai virus corona di pegunungan Papua tidak berhasil jika bandara tutup namun akses darat melalui jalan Trans Papua terbuka tanpa pengawasan
Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua di Wamena, Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya, Jumat mengatakan seharusnya dibangun pos kesehatan untuk memeriksa setiap warga yang masuk dari Jayapura ke wilayah pegunungan Papua melalui Kabupaten Yalimo.
"Saya harapkan Kabupaten Yalimo harus bisa lebih tegas menutup akses darat karena itulah wilayah perbatasan Jayapura dengan Yalimo, dan Jayawijaya. Harus benar-benar dibuka pos kesehatan supaya bisa dilakukan pemeriksaan atau rapid test setiap warga yang masuk," katanya.
Pemerintah Jayawijaya, kata dia, khawatir upaya memutus mata rantai virus corona di pegunungan Papua tidak berhasil jika bandara tutup namun akses darat melalui jalan Trans Papua terbuka tanpa pengawasan.
"Ketika kita tutup bandara Wamena selama 14 hari, tren corona mulai menurun. Ini berarti dampaknya semua pasien adalah dari luar," katanya.
Bupati mengatakan sejak penutupan Bandara Wamena pada 27 Juli 2020 tidak ada penambahan pasien baru selain 28 pasien yang saat itu dirawat.
Data tim penanganan COVID-19 di Jayawijaya per 6 Agustus menyebutkan tersisa 12 orang pasien yang sedang menjalani perawatan, demikian Jhpn Rochard Banua.
Baca juga: Positif COVID-19 di Jayawijaya-Papua naik cepat dalam tiga hari
Baca juga: Cegah corona, masyarakat Yalimo blokir akses masuk lewat trans Papua
Baca juga: Pasien corona melonjak, Jayawijaya bakal kembali tutup Bandara Wamena
Baca juga: Ada satu lagi, positif COVID-19 di Kabupaten Jayapura-Papua naik 207
Pewarta: Marius Frisson Yewun
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020