Pemerintah Kota Jakarta Selatan mengukuhkan 15 finalis Abang None 2020 di tengah suasana pandemi COVID-19.pemilihan Abang None Jakarta Selatan 2020 harus disesuaikan
Wali Kota Jakarta Selatan Marullah Matali mengukuhkan mereka di Kantor Wali Kota Jakarta Selatan, Jumat, dengan menerapkan protokol kesehatan.
Kepala Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Jakarta Selatan, Puka Yanuar menjelaskan, proses pemilihan Abang None Kota Jakarta Selatan 2020 juga disesuaikan dengan masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
"Pandemi Covid-19 membuat rangkaian pemilihan Abang None Jakarta Selatan 2020 harus disesuaikan," katanya.
Puka menjelaskan, pemilihan Abang None Jakarta Selatan telah dimulai sejak Februari 2020, diikuti 260 peserta untuk menjadi duta Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bagi Jakarta Selatan.
Baca juga: Komunitas TurunTangan dan Abang None salurkan sembako di Jaktim
Setelah dilakukan seleksi, dari 260 peserta terpilih 15 pasangan peserta Abang None Jakarta Selatan 2020.
"Selanjutnya mereka diberikan pembekalan dan pelatihan agar siap menjadi duta pariwisata yang baik," kata Puka.
Selanjutnya, pembekalan yang diberikan dimulai dari kebudayaan Betawi, pemerintahan, pemasaran, kepariwisataan, 'public speaking' (kemampuan bicara di depan publik) dan bahasa asing, etika penampilan serta psikologi.
Para finalis juga dilatih berbagai macam kemampuan lain seperti nandak Betawi (menari) dan berkeliling ke tempat pariwisata yang ada di wilayah Jakarta Selatan.
Rangkaian proses pemilihan, Abang None Jakarta Selatan juga dimeriahkan dengan kegiatan 'Hijab Run' pada bulan Maret lalu diikuti 1.200 peserta.
Baca juga: Pendaftaran calon Abang-None Jakarta Utara dimulai
"Hijab run diselenggarakan sebagai salah satu cara untuk mengangkat dan mempromosikan pariwisata halal di Jakarta Selatan," ujar Puka.
Selama PSBB, lanjut Puka, seluruh finalis Abang None tetap mendapatkan pelatihan dan pembekalan yang dilaksanakan secara daring.
Penjurian Abang None Jakarta Selatan berhasil dilakukan kepada seluruh peserta Abang None Jakarta Selatan 2020 dengan sistem daring.
"Para peserta berhasil menunjukkan 'talent' (bakat) dan kemampuan nandak (menari) mereka secara daring untuk dinilai oleh tim juri," kata Puka.
Kegiatan akhir pemilihan Abang None Jakarta Selatan Tahun 2020 masih berlangsung saat PSBB transisi, sehingga lagi-lagi prosesnya harus disesuaikan dengan kondisi yang ada.
Baca juga: Rayakan 50 tahun TIM, Teater Abang None pentaskan "Seper Jakarta"
"Hybrid event"
Puka juga menjelaskan, konsep pengukuhan diselenggarakan dengan konsep "hybrid event" secara daring dan tata mula. Jumlah tamu yang hadir dibatasi jumlahnya.
Kerabat dan orang tua para finalis hanya bisa mengikuti acara pengukuhan secara virtual lewat aplikasi zoom secara "live streaming".
"Harapannya, kegiatan ini juga bisa menjadi pelopor dan contoh kegiatan seremonial dalam kondisi normal baru," kata Puka.
Puka menambahkan, Abang None Jakarta Selatan akan terus berdaya dengan konsep 'community development' (pengembangan masyarakat).
"Tujuannya agar Abang None Jakarta Selatan bisa menjadi pemuda yang produktif, inovatif dan berdaya saing untuk kemajuan DKI Jakarta," kata Puka.
Baca juga: Abang-None Jakpus berdayakan warga Rusun Tanah Tinggi
Abang None adalah kontes pencarian duta pariwisata DKI Jakarta yang diadakan sejak 1968 dan rutin berlangsung hingga kini. Acara ini bertujuan untuk mempromosikan pariwisata dan kebudayaan provinsi DKI Jakarta.
Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2020