• Beranda
  • Berita
  • Kota Bekasi salurkan 1.888 paket bantuan Presiden untuk buruh ter-PHK

Kota Bekasi salurkan 1.888 paket bantuan Presiden untuk buruh ter-PHK

8 Agustus 2020 17:47 WIB
Kota Bekasi salurkan 1.888 paket bantuan Presiden untuk buruh ter-PHK
Konferensi pers penyaluran bantuan paket sembako Presiden RI kepada pekerja terdampak COVID-19 di Kota Bekasi, Jawa Barat. (Foto: Pradita Kurniawan Syah).

Masih ada stok bansos sebanyak 1.514 paket sembako yang siap didistribusikan secepatnya

Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, mulai menyalurkan 1.888 paket sembako bantuan Presiden RI Joko Widodo kepada buruh terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) serta pekerja lain yang terdampak pandemi COVID-19.

"Bantuan ini sebagai stimulus dalam penanganan COVID-19 di Kota Bekasi sekaligus membantu pekerja kita yang terdampak secara ekonomi," kata Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi di Bekasi, Sabtu.

Rahmat mengatakan bantuan untuk buruh itu didistribusikan secara bertahap. Tahap pertama 374 paket sudah tersalurkan di pekan ini.

Baca juga: Bansos sembako Kemensos sentuh warga dan siswa SLB Bekasi

"Masih ada stok bansos sebanyak 1.514 paket sembako yang siap didistribusikan secepatnya. Saya sudah instruksikan BPBD untuk berkoordinasi dengan Disnaker untuk menyalurkan ribuan paket sembako lainnya terutama bagi warga terkena PHK," katanya.

Rahmat menyebut penerima bantuan itu terdata di database Disnaker yang sebelumnya sudah menyampaikan permohonan bantuan kepada gugus tugas bagi warga terkena PHK serta pekerja terdampak pandemi COVID-19.

"Disnaker sudah menyalurkan paket sembako di tahap awal pada 3-5 Agustus kemarin. Selanjutnya akan kembali menyalurkan bantuan serupa melalui asosiasi buruh," ungkapnya.

Baca juga: Mensos blusukan ke Bekasi dan Jakbar salurkan paket bantuan Presiden

Bersama asosiasi atau serikat buruh itu Disnaker Kota Bekasi akan membagikan secara langsung paket sembako kepada karyawan terdampak COVID-19 di sejumlah perusahaan tempat mereka bekerja.

Rahmat mengatakan di Kota Bekasi ada ratusan pekerja yang terpaksa diberhentikan perusahaan selama pandemi COVID-19 dengan alasan kondisi finansial perusahaan yang tidak stabil.

"Di masa sulit seperti ini pemerintah hadir untuk membantu meringankan beban pekerja. Data penerima bantuan diperoleh Disnaker dari perusahaan maupun serikat," katanya.

Baca juga: Mensos apresiasi penempelan stiker di rumah penerima bansos di Bekasi

Rahmat menginstruksikan Disnaker untuk memverifikasi data penerima agar sinkron antara nama dan alamat penerima sebelum bantuan itu disalurkan.

Bagi pekerja terkena PHK yang sudah pindah alamat atau kembali ke kampung halaman, Rahmat meminta serikat pekerja bersama Disnaker melakukan verifikasi ulang serta menelusuri keberadaan mereka agar tetap dapat menerima bantuan langsung ke tangannya.

"Tidak ada bantuan yang mubazir atau sia-sia. Bantuan ini tidak ada yang mubazir karena disalurkan sesuai data pihak serikat yang membantu Disnaker. Saya berharap bantuan ini dimanfaatkan semaksimal mungkin agar para pekerja kita yang terdampak secara ekonomi dapar terbantu," kata dia.

Baca juga: Menkumham salurkan 2.000 paket bansos bagi warga Tangsel dan Bekasi
 

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020