Kementerian Kelautan dan Perikanan bersama dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi menggelar pelatihan pembuatan burger tuna rumput laut bagi masyarakat di kawasan pesisir Nusantara.....Penyelenggaraan pelatihan ini merupakan kolaborasi KKP dengan Kemendes PDTT yang kedua kali, setelah penyelenggaraan pelatihan pembuatan biskuit rumput laut pada awal Juli lalu.
"Kali ini digelar pelatihan pembuatan burger tuna rumput laut yang diikuti oleh 902 peserta dari 34 provinsi di Indonesia. Penyelenggaraan pelatihan ini merupakan kolaborasi KKP dengan Kemendes PDTT yang kedua kali, setelah penyelenggaraan pelatihan pembuatan biskuit rumput laut pada awal Juli lalu," kata Kepala Badan Riset dan SDM KKP Sjarief Widjaja dalam rilis, Sabtu.
Ia memaparkan kedua institusi itu memang telah sepakat membina masyarakat khususnya yang berada di daerah tertinggal, terluar, dan terdepan dengan memanfaatkan komoditas perikanan andalan Indonesia.
Baca juga: KKP upayakan nelayan miliki mata pencaharian alternatif
Sjarief Widjaja mengatakan Indonesia perlu bersyukur atas nikmat Tuhan berupa kekayaan alam khususnya sumber daya laut yang berlimpah.
"Indonesia memiliki setidaknya 555 jenis rumput laut dari total 8.000 jenis yang ada di dunia," ucapnya.
Pada 2018, Indonesia bahkan berhasil menjadi pengekspor rumput laut terbesar di dunia dengan volume 213.000 ton atau setara dengan 30 persen dari total volume ekspor dunia.
Baca juga: Kemendes PDTT upayakan BUMdes sebagai garda depan ekonomi desa
Namun secara nilai, ekspor rumput laut Indonesia hanya berada di peringkat ketiga yaitu sebesar 294 juta dolar AS atau setara 12 persen dari total nilai ekspor dunia.
Sementara itu peringkat pertama dipegang oleh Tiongkok dengan nilai 594 juta dolar hanya dengan 76.000 ton rumput laut.
Menurut Sjarief Widjaja, hal ini terjadi karena Tiongkok mengekspor rumput laut dalam bentuk produk turunan atau olahan sehingga memberikan nilai tambah, sedangkan Indonesia mengekspor dalam bentuk bahan baku dengan nilai ekonomi yang rendah.
Baca juga: KKP latih warga buat mi dari rumput laut untuk cetak wirausahawan baru
Untuk itu, Sjarief berpendapat sudah saatnya Indonesia mengoptimalkan potensi rumput laut ini dengan melakukan pengolahan di dalam negeri sehingga manfaat terbesar juga dirasakan oleh masyarakat sendiri.
"Rumput laut dapat diolah menjadi beraneka produk bernilai tinggi seperti produk pangan tepung rumput laut, pakan ternak, pupuk tanaman, produk kosmetik, dan produk farmasi. Pembuatan burger tuna rumput laut ini merupakan pemanfaatan rumput laut untuk produk pangan dipadukan dengan salah satu produk perikanan andalan Indonesia, yaitu tuna," ucapnya.
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020