Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional, Bambang PS Brodjonegoro mengatakan diseminasi, sinergi dan hilirisasi menjadi kunci keberhasilan dari riset yang dilakukan perguruan tinggi.Riset tidak dilakukan sendiri-sendiri untuk kepentingan sendiri melainkan untuk kepentingan masyarakat, industri, serta bangsa dan negara
"Perguruan tinggi diharapkan dapat terus meningkatkan kualitas riset dan kualitas publikasi yang dihasilkan, dan harus benar-benar inovatif dan bermanfaat bagi masyarakat luas. Para penelitinya wajib mendiseminasikan hasil risetnya melalui berbagai kegiatan ilmiah dan publikasi baik di dalam dan di luar negeri, hal ini dilakukan sebagai bentuk tanggung jawab kita untuk mendiseminasi hasil riset agar diketahui manfaatnya oleh masyarakat luas sekaligus turut menyumbang peningkatan daya saing bangsa," kata Menristek/Kepala BRIN Bambang dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta, Minggu.
Hal itu disampaikan Menristek Bambang dalam acara Wisuda Universitas Pancasila yang dilaksanakan dalam jaringan pada Sabtu (8/8).
Baca juga: Menristek Inggris harap kerja sama Iptek hasilkan lebih banyak riset
Pada acara itu, Menristek Bambang menyampaikan orasi ilmiah dengan tema Kontribusi Perguruan Tinggi dalam Peningkatan Kapasitas Riset, Teknologi dan Inovasi untuk Menghasilkan Modal Manusia (Human Capital) Unggul di Era Bonus Demografi.
Menristek Bambang mengatakan perguruan tinggi diharapkan terus meningkatkan kualitas riset dan publikasinya.
Dia menuturkan hasil riset perlu didiseminasikan atau disebarkan oleh para peneliti melalui kegiatan ilmiah agar diketahui manfaatnya oleh masyarakat juga sebagai peran serta dalam meningkatkan daya saing bangsa.
Menristek Bambang mengatakan riset harus dilaksanakan secara sinergi serta fokus pada kebutuhan dan untuk kepentingan masyarakat, industri, bangsa dan negara.
Baca juga: Menteri dorong universitas berkontribusi kembangkan industri nasional
"Riset yang dilakukan harus fokus pada kebutuhan dan dilaksanakan secara sinergi dan kerja sama. Riset tidak dilakukan sendiri-sendiri untuk kepentingan sendiri melainkan untuk kepentingan masyarakat, industri, serta bangsa dan negara," ujarnya.
Selain pentingnya sinergi dalam pelaksanaan riset, Menristek Bambang juga mengatakan pentingnya hilirisasi hasil penelitian untuk dapat menghentikan ketergantungan pada impor sekaligus mewujudkan kemandirian bangsa.
"Hilirisasi hasil penelitian dan pengembangan diharapkan dapat menjawab kebutuhan dalam negeri sehingga bisa menghentikan impor yang menyebabkan ketergantungan dan membebani neraca perdagangan sekaligus mewujudkan kemandirian bangsa," tutur Menristek Bambang.
Baca juga: PRN 2020-2024 targetkan 49 produk riset dan inovasi
Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2020