Menteri Riset dan Teknologi/ Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang PS Brodjonegoro mengatakan teknologi dan inovasi menjadi solusi diberbagai bidang dan kebutuhan bangsa.Para ilmuan berhasil mengembangkan teknologi untuk menjadi mata yang menjangkau luar angkasa, menjadi telinga yang menjelajahi samudra dan menjadi perisai yang melindungi penjuru negeri,..
Hal itu disampaikan Menristek Bambang dalam peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) 2020, kata Menristek/Kepala BRIN Bambang PS Brodjonegoro dalam acara Peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-25 yang ditayangkan dalam jaringan di Jakarta, Senin.
"Adakalanya teknologi harus menjadi panglima. Teknologi harus mampu memberi rasa aman dengan hasil-hasil riset di bidang ketahanan nasional. Harapan itu diwujudkan para ilmuwan kita. Mereka berhasil mengembangkan teknologi untuk menjadi mata yang menjangkau luar angkasa, menjadi telinga yang menjelajahi samudra dan menjadi perisai yang melindungi penjuru negeri," ucap Menteri Bambang Brojonegoro.
Menristek Bambang menuturkan teknologi juga harus mampu membuktikan diri untuk menjadi katalisator dalam menyejahterakan masyarakat dan memajukan kehidupan bangsa.
"Teknologi harus mampu menjadi esensi bukan sekedar narasi riset di bidang komputasi energi dan pangan serta pencapaiannya ditandai dengan kemunculan puluhan varietas unggul tanaman pangan," tuturnya.
Baca juga: Strategi nasional kecerdasan airtifisial diluncurkan pada Hakteknas
Menristek Bambang menuturkan revolusi industri 4.0 mendorong tindakan untuk melakukan orientasi ulang di berbagai bidang yaitu orientasi industri yang harus berbasiskan pada inovasi tepat guna serta riset yang dikembangkan juga harus berujung pada rintisan usaha.
Ketika faktor kesehatan dan ekonomi terasa begitu bertentangan seperti saat pandemi COVID-19 melanda, maka teknologi harus mampu menjadi pembuka jalan.
Riset dan inovasi di bidang kesehatan dipersiapkan untuk menjadi penyelamat.
Dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta inovasi, dilakukan kegiatan untuk berupaya mendeteksi, memetaka, memulihkan serta menemukan penangkal yang tepat atas wabah penyakit itu.
"Tepat di hari ini seperempat abad sudah kita merayakan Kebangkitan Teknologi. Mari kita memaknai kebangkitan teknologi dengan ingat untuk terus melakukan riset serta menghasilkan inovasi yang menjadi solusi di berbagai bidang.
Menristek Bambang menuturkan peringatan Hakteknas ke-25 menjadi motivasi untuk sleuruh masyarakat Indonesia untuk terus mendorong riset dan inovasi di Tanah Air dan juga mendorong ekonomi berbasis inovasi di Indonesia.
"Semangat untuk tetap bersama demi bangkit kembali di setiap tantangan zaman. Selamat Hari Kebangkitan Teknologi Nasional," tutur Menristek Bambang.
Baca juga: Menristek ajak semua pihak jadikan Indonesia negara berbasis inovasi
Untuk kemandirian pangan nasional, Menristek Bambang menuturkan kegiatan riset dan inovasi difokuskan pada digitalisasi dan smart farming.
Beberapa inovasi mencakup tata kelola data pangan berbasis teknologi informasi, pemetaan lahan menggunakan drone dan satelit, solar power untuk pertanian, serta sistem pemantauan kualitas pangan secara otomatis.
Selain itu, kegiatan intensifikasi dan ekstensifikasi produksi harus diperkuat pula melalui teknologi agro-maritim dan transformasi digital.
Untuk memberikan layanan data berbagai resolusi spasial dan resolusi temporal kepada para pemangku kepentingan, Kementerian Riset dan Teknologi (Kemristek)/BRIN melalui Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) membangun Bank Data Penginderaan Jauh Nasional.
Pembangunan Bank Data Penginderaan Jauh Nasional merupakan upaya untuk memberikan satu sistem layanan data penginderaan jauh yang terintegrasi, mulai dari akuisisi, pengolahan, pengelolaan hingga distribusi data satelit penginderaan jauh.
Dalam bidang e-Government demi mendorong tata kelola pemerintahan untuk reformasi birokrasi, Kemristek/BRIN melalui Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) terus berkontribusi dengan melakukan upaya transformasi layanan digital seperti untuk penganggaran terpadu, puskesmas, pemilu, dan pelayanan satu pintu.
Baca juga: Diseminasi dan hilirisasi menjadi kunci keberhasilan riset
Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2020