Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menegaskan pihaknya akan memperkuat budi daya varietas buah-buahan tropis Nusantara mengingat produksi komoditas tersebut memiliki kualitas dan dapat meningkatkan laju ekspor pertanian.Kami akan perkuat budi daya khususnya varietas yang dibutuhkan dunia, dan yang cocok dengan selera kita
Dalam acara Peluncuran Gelar Buah Nusantara (GBN) Ke-5 di Jakarta, Senin, Mentan Syahrul menjelaskan bahwa pertanian menjadi sektor yang memiliki ketahanan di tengah kontraksi pertumbuhan ekonomi. Bahkan, permintaan ekspor buah-buahan selama pandemi COVID-19 tercatat meningkat.
"Negara lain mengatakan buah tropis yang paling bagus dari Indonesia. Oleh karena itu, kami akan perkuat budi daya khususnya varietas yang dibutuhkan dunia, dan yang cocok dengan selera kita," kata Mentan.
Baca juga: Pemerintah dorong ekspor buah lokal untuk pemulihan ekonomi
Mentan merinci bahwa ekspor utama buah-buahan adalah nanas senilai Rp1,5 triliun dengan tujuan Amerika Serikat, Belanda, Spanyol, Jerman dan, Jepang.
Kemudian, manggis diekspor ke Hong Kong, China, Malaysia, Arab Saudi, dan Prancis mencapai Rp1,09 triliun.
"Untuk mangga, ekspor utama kita ke Singapura, Amerika Serikat, China, Hong Kong, dan Vietnam. Salak juga seperti itu nilainya di atas Rp9 miliar, rambutan dan durian termasuk buah naga," kata Mentan.
Mentan berharap seluruh integrator yang turut membantu dan menyusun konsepnya terus memberi kontribusi terhadap bangsa dan negara.
Sementara itu, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menilai komoditas hortikultura khususnya buah-buahan memiliki potensi besar untuk menambah pundi-pundi devisa negara, serta menjadi andalan di pasar masa kini.
Berdasarkan data BPS pada Juni 2020, ekspor buah-buahan tumbuh sebesar 23,21 persen yang sampai Juni 2020 nilai ekspor Indonesia sebesar 430,4 juta dolar AS.
"Buah tropis yang mempunyai potensi adalah buah naga, karena berdasarkan data BPS, buah naga menjadi salah satu ekspor buah terbesar Januari-Maret hingga 234 persen," kata Mendag Agus.
Dalam kesempatan yang sama, Menko bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mendorong kawasan industri hortikultura terus dilakukan.
Salah satu kawasan yang sudah dikembangkan, yakni pisang cavendish di Tanggamus (Lampung), Jembrana (Bali), Blitar (Jawa Timur), dan Aceh.
Pengembangan kawasan industri pisang cavendish juga akan dilakukan di Bondowoso dan Banyuwangi, serta 16 kabupaten lainnya di Jawa Timur, Bali dan Sumatera.
Baca juga: Airlangga sebut buah-buahan berpotensi bantu pertumbuhan ekonomi
Baca juga: Mentan lepas ekspor Manggis Bali ke China
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020