Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mencatat ekspor buah lokal selama pandemi COVID-19 atau periode Januari hingga Mei 2020 mengalami peningkatan yang cukup tajam yakni mencapai 357.000 ton dibanding periode sama tahun lalu.Ini merupakan peluang sekaligus tantangan untuk meningkatkan produksi buah-buahan kita
Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian Musdhalifah Macmud mengatakan ekspor buah lokal masih akan mengalami peningkatan karena permintaan pasar dunia.
"Pada bulan Januari hingga Mei, permintaan ekspor buah meningkat sebesar 357 ribu ton. Selanjutnya nilai tambah ekspor juga naik 73,4 persen. Ini merupakan peluang sekaligus tantangan untuk meningkatkan produksi buah-buahan kita," katanya pada webinar "Gerakan Konsumsi Buah Nusantara" di Jakarta, Senin.
Baca juga: Tingkatkan ekspor, Kementan perkuat budi daya varietas buah tropis
PDB pertanian tumbuh sebesar 16,24 persen pada triwulan II 2020 (q to q). Bahkan, sektor pertanian (year on year) tetap berkontribusi positif sebesar 2,19 persen.
Pertumbuhan sektor pertanian disebabkan karena kontribusi subtanaman pangan sebesar 34,77 persen; hortikultura 21,75 persen, dan perkebunan 23,46 persen.
Musdhalifah merinci volume ekspor terbesar secara berturut-turut yakni menuju Vietnam sebesar 27 persen; Malaysia 19 persen; Tiongkok 17 persen; India 10 persen; Hong Kong 6 persen; Thailand 6 persen; dan Uni Emirat Arab 3 persen.
Ia menilai perlu gerakan besar untuk meningkatkan laju ekspor buah-buahan yang menjadi potensi penyumbang devisa negara.
Pemerintah terus melakukan pengembangan agribisnis hortikultura dengan melibatkan beberapa kementerian lain seperti Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan.
"Kementan sendiri memiliki tugas dalam mendorong gerakan gedor kawasan buah, gerakan Tiga Kali Ekspor atau Gratieks, subsidi ongkos angkut logistik pangan, pengembangan pasar mitra tani dan toko tani di setiap provinsi," kata Musdhalifah.
Dalam kesempatan yang sama, Komite Tetap Pengembangan Hortikultura Kadin Indonesia Karen Tambayong menyampaikan bahwa Indonesia memiliki 266 jenis buah dan hanya sebagian kecil saja yang dibudidayakan.
"Kita mempunyai peluang yang luar biasa pada buah bisbul, kesemek, keledang, matao, tampoi, lahung, jambu bol, kelubi dan lain-lain. Ini yang harus kita budi dayakan lagi," kata Karen.
Ia berharap seluruh pemangku kepentingan, baik perguruan tinggi, pengusaha, petani dan pemerintah bisa berkolaborasi dan bersinergi guna meningkatkan kualitas, kuantitas dan kontinuitas untuk pengadaan produksi buah nasional dengan teknologi terkini sesuai preferensi pasar.
Baca juga: Pemerintah dorong ekspor buah lokal untuk pemulihan ekonomi
Baca juga: Airlangga sebut buah-buahan berpotensi bantu pertumbuhan ekonomi
Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020