"Saya kira sudah waktunya kegiatan belajar mengajar dilakukan secara tatap muka. Karena kegiatan belajar mengajar dengan sistem pembelajaran jarak jauh kurang efektif," katanya, di Karawang, Selasa.
Untuk langkah awal persiapan kegiatan belajar mengajar dengan sistem tatap muka, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Karawang harus meminta data zonasi ke Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Karawang.
"Saya kira harus siap, saya sudah perintahkan Dinas Pendidikan untuk segera meminta data zonasi. Mana daerah zona biru, hijau, kuning dan hitam. Itu harus diketahui dulu datanya, dan itu menjadi langkah awal menjelang dibukanya kegiatan belajar mengajar tatap muka," kata dia.
Baca juga: 117 SMA/SMK di Garut siap laksanakan belajar tatap muka
Baca juga: Tak ada internet pelajar di Sikka sekolah tatap muka di bawah pohon
Zonasi itu harus diketahui terlebih dahulu, karena sekarang ini di Karawang sudah diterapkan masa adaptasi kebiasaan baru.
"Harus jelas jika suatu daerah disebut zona kuning apa alasannya dan hitam apa alasannya. Jangan sampai ada politisasi atas nama covid karena semua sudah mengarah kepada normal baru atau adaptasi kebiasaan baru," kata dia.
Ahmad Zamakhsyari yang biasa disapa Jimmy ini menyampaikan kalau saat ini Karawang sudah siap melakukan kegiatan belajar mengajar tatap muka.
"Tapi tetap harus ada syaratnya, guru dan murid dalam kondisi sehat dan bebas dari COVID-19," katanya.
Hal terpenting terkait dibukanya kegiatan belajar mengajar tatap muka di antaranya, guru dan muridnya harus sehat. Artinya, tetap diterapkan protokol kesehatan.
"Kalau gurunya merasa sakit jangan mengajar. Kalau muridnya sakit, ya, jangan sekolah," kata Jimmy.*
Baca juga: KPAI sayangkan keputusan izinkan belajar tatap muka di zona kuning
Baca juga: COVID-19, Ketua MPR: Pemda harus diawasi soal rencana membuka sekolah
Pewarta: M.Ali Khumaini
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020