Tumpahan minyak mentah atau tarbal memenuhi pesisir pantai bagian selatan Pulau Pari di Kepulauan Seribu, Provinsi DKI Jakarta, Selasa.Karena area terdampak luas, belum selesai dibersihkan
"Benar, sampai hingga Selasa petang para petugas PPSU dan PJLP dibantu masyarakat masih membersihkan tumpahan minyak itu," kata Lurah Pulau Pari, Mahtum dihubungi ANTARA dari Jakarta.
Mahtum menjelaskan sekitar pukul 06.00 WIB, tumpahan minyak itu mulai terlihat di sepanjang pesisir pantai bagian selatan Pulau Pari.
"Pegawai kelurahan melaporkan kepada saya, terjadi pencemaran lingkungan di seluruh pesisir pantai akibat limbah minyak mentah," kata Mahtum.
Untuk mempercepat penanganan, pemerintah kelurahan mengerahkan petugas puluhan Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU), Penyedia Jasa Lainnya Orang Perorangan (PJLP) hingga masyarakat membersihkan tumpahan minyak mentah itu.
"Karena area terdampak luas, belum selesai dibersihkan," ujar Mahtum.
Baca juga: Pemprov DKI ambil sampel tumpahan minyak di Kepulauan Seribu
Baca juga: Dinas LH DKI sebaiknya tak biarkan warga bersihkan tumpahan minyak
Dia mengatakan sekitar pukul 15.30 WIB para petugas perusahaan terkait sudah melihat area terdampak tumpahan minyak, yang kemungkinan turut membantu proses pembersihan.
Mahtum menyatakan pencemaran limbah itu hampir sama dengan kasus pada akhir tahun 2019. Saat itu beberapa pulau di Kepulauan Seribu terdampak tumpahan minyak mentah dari pengeboran di Perairan Utara Karawang.
"Akhir tahun lalu, Pulau Pari dan Pulau Lancang juga kena tumpahan minyak," ungkap Mahtum.
Pewarta: Fauzi
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020