• Beranda
  • Berita
  • Selandia Baru tutup kota terbesar setelah penularan lokal COVID-19

Selandia Baru tutup kota terbesar setelah penularan lokal COVID-19

11 Agustus 2020 21:35 WIB
Selandia Baru tutup kota terbesar setelah penularan lokal COVID-19
Dokumentasi - Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern saat melakuakan konferensi pers, Jumat (13/3/2020). ANTARA/REUTERS/Martin Hunter/am.
Selandia Baru pada Selasa mengumumkan penutupan kota terbesarnya, Auckland, setelah empat kasus baru COVID-19 ditemukan di kota itu dan merupakan bukti pertama penularan lokal setelah negara itu selama 102 hari bebas virus.

Perdana Menteri Jacinda Ardern mengatakan Auckland akan beralih ke pembatasan level 3 mulai Rabu siang (12/8) sebagai "upaya pencegahan". Dengan demikian, orang-orang tidak boleh bekerja dan bersekolah, serta pertemuan lebih dari 10 orang kembali dilarang.

Pembatasan tersebut akan diterapkan selama tiga hari hingga Jumat (14/8).

Direktur Jenderal Kesehatan Ashley Bloomfield mengatakan empat kasus yang dikonfirmasi berasal dari satu keluarga. Seorang di antaranya berada pada usia 50 tahunan.

Mereka tidak memiliki catatan perjalanan internasional. Anggota-anggota keluarga mereka telah diuji dan pelacakan kontak sedang dilakukan.

"Ini adalah sesuatu yang telah kami persiapkan," kata Ardern dalam konferensi pers yang mengejutkan. Ia menambahkan bahwa peningkatan kewaspadaan itu dilakukan karena sumber virus tidak diketahui.

"Kita telah mencatat 102 hari (tanpa virus) dan mudah untuk merasa Selandia Baru sudah keluar dari bahaya. Tidak ada negara yang melangkah sejauh kita tanpa kebangkitan (virus). Dan karena kita satu-satunya, kita harus membuat rencana," ujar dia.

Perjalanan ke Auckland, di North Island, akan dibatasi kecuali bagi warga yang tinggal di sana, kata Ardern.

Ardern juga mengatakan wilayah-wilayah Selandia Baru lainnya memasuki level siaga 2, mulai Rabu siang selama tiga hari. Tingkat kesiagaan itu berarti aturan pembatasan sosial akan diterapkan kembali.

Dia mengimbau masyarakat untuk tidak terburu-buru belanja ke supermarket untuk menumpuk logistik dan bahan makanan.

Selandia Baru pada Minggu (9/8) menandai 100 hari tanpa penularan domestik virus corona, namun pemerintah memperingatkan masyarakat agar tidak berpuas diri karena negara-negara seperti Vietnam dan Australia, yang dulunya berhasil mengendalikan virus, sekarang memerangi kebangkitan infeksi.

Secara terpisah, sebuah desa pensiunan Selandia Baru di Christchurch, di South Island, telah diisolasi setelah penduduknya menunjukkan gejala penyakit pernapasan, menurut laporan New Zealand Herald pada Selasa.


Sumber: Reuters

Baca juga: Selandia Baru catat 100 hari tanpa kasus lokal COVID-19

Baca juga: PM Ardern: Selandia Baru harus antisipasi wabah baru corona

Baca juga: Menkes Selandia Baru mengundurkan diri setelah dikritik ihwal COVID-19



Tantowi Yahya beberkan cara Selandia Baru bebas COVID-19

Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020