• Beranda
  • Berita
  • Hackathon 2020 untuk mendorong inovasi sektor tambang

Hackathon 2020 untuk mendorong inovasi sektor tambang

11 Agustus 2020 22:58 WIB
Hackathon 2020 untuk mendorong inovasi sektor tambang
Logo Hackathon 2020 (Antara/HO-MIND ID)

Salah satu langkah yang kami lakukan adalah terus mencari dan mengembangkan inovasi di industri tambang dari teknologi 4.0

Holding Industri Pertambangan MIND ID (Mining Industry Indonesia) beserta anggotanya PT ANTAM Tbk, PT Bukit Asam Tbk, PT Freeport Indonesia, PT Inalum (Persero) dan PT Timah Tbk menggelar Hackathon 2020 untuk mendorong inovasi sektor pertambangan.

Hackathon yang pertama kali diselenggarakan ini mengusung tema "Future of Indonesian Mining and Technology: Solution and Innovation".

Senior Vice President (SVP) Mining and Minerals Industry Institute MIND ID Ratih Amri melalu keterangan tertulis di Jakarta, Selasa, mengatakan salah satu mandat yang diamanahkan kepada MIND ID adalah terus bertumbuh menjadi perusahaan kelas dunia.

"Salah satu langkah yang kami lakukan adalah terus mencari dan mengembangkan inovasi di industri tambang dari teknologi 4.0 melalui gelaran seperti Hackathon ini,” ujarnya.

Baca juga: Kaya emas, Pemkab Pegunungan Arfak pacu pengembangan tambang rakyat

Perkembangan teknologi, tambahnya, pada revolusi industri 4.0 yang berlangsung 10 tahun terakhir tidak hanya berdampak positif tetapi juga telah membawa disrupsi pada beberapa sektor industri strategis, termasuk pertambangan.

Menurut dia, disrupsi hanya dapat dihadapi dengan terus berinovasi pada sisi operasional dan bisnis, serta prinsip keberlanjutan.

"Kami berharap, ajang MIND ID Hackaton 2020 dapat melahirkan inovasi-inovasi berbasis IT di bidang industri pertambangan yang belum terpikirkan sebelumnya," katanya.

MIND ID Hackathon 2020 terdiri atas enam subtema yaitu Exploration, Mining Operation, Plant and Processing, Asset Management, Sustainable Mining Development, dan Safety Technology.

Para pemenang MIND ID Hackathon 2020 akan mendapatkan dukungan pendanaan sampai dengan Rp500juta yang dapat digunakan untuk pengembangan ide atau inovasi hingga menghasilkan produk piranti lunak.

Baca juga: Perhapi: reklamasi bekas tambang terkendala infrastruktur
Baca juga: NTB hasilkan PNBP pertambangan Rp62,35 miliar triwulan I 2020

Baca juga: Tiga sektor ini diklaim paling siap dibuka untuk normal baru

Pewarta: Subagyo
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2020