Ketua Badan Pengurus YBM BRI Sepyan Uhyandi dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu, mengatakan lembaga amil zakat Bank Rakyat Indonesia selama 19 tahun terus mengumpulkan dana sosial dan menyalurkan kepada mustahik.
"Kami membuat program mencari mustahik. Kalau mustahik (penerima zakat) harus nyari-nyari semuanya bisa. Sebagai amil kita bertugas mencari mustahik yang diam saja," katanya.
Dia mengatakan Direksi Bank Rakyat Indonesia mencanangkan, pada sepuluh tahun kedua YBM nanti setiap pegawai BRI yang memenuhi syarat syariah harus membayar zakat di YBM BRI.
Baca juga: 2.050 beasiswa YBM-BRI Smart Scholarship dialokasikan saat pandemi
Baca juga: Relawan gugus tugas "gampong" COVID-19 mendapat bantuan YBM BRI Aceh
Dengan begitu, kata dia, pemungutan zakat akan semakin efektif dari mereka yang berkewajiban membayarnya. Selanjutnya dana sosial itu agar dapat dimanfaatkan seoptimal mungkin untuk mengentaskan kemiskinan.
Selama 19 tahun, YBM BRI terus berupaya menjaga amanah dan meningkatkan pelayanan kepada para muzakki serta menyejahterakan jutaan mustahik.
Ulama terkemuka KH Wahfiudin Sakam mengatakan para pengelola zakat atau amil harus bangga dengan pekerjaannya. "Karena bukan sekedar bekerja melainkan juga menegakkan agama Islam," katanya.
Wahfi mengatakan amil bekerja untuk menegakkan Islam dan melanjutkan tugas Rasulullah SAW.*
Baca juga: Cegah COVID-19, YBM-BRI semprot masjid di Aceh dengan disinfektan
Baca juga: Kopi Mega Puntang, kisah Baitul Maal antar petani raih prestasi dunia
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020