Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah X akan menerapkan Kampus Nagari yang sebelumnya merupakan gagasan Dekan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Andalas (FPT Unand) Padang, Dr Feri Arlius dalam menyikapi metode belajar dari rumah pada masa pandemi Corona Virus Disease (COVID-19).supaya tidak menimbulkan klaster baru COVID-19
"Minggu depan kami akan mendiskusikannya ke PTS di lingkungan LL DIKTI Wilayah X yaitu di Provinsi Riau, Jambi, dan Kepulauan Riau terkait pelaksanaan Kampus Nagari yang telah diterapkan di Sumbar," kata Kepala LLDIKTI Wilayah X Prof Herri, di Padang, Kamis.
Menurut dia gagasan mengenai kampus nagari ini merupakan salah satu solusi yang tepat dalam meringankan biaya yang dikeluarkan mahasiswa saat mengikuti proses pembelajaran secara daring di tengah pandemi COVID-19.
"Dengan demikian, gagasan ini tentu dapat membantu mahasiswa yang berasal dari daerah yang jauh dari jangkauan jaringan internet," ujar dia.
Ia berharap gagasan yang telah diterapkan kampus Unand di Sumbar juga bisa diaplikasikan PTS di lingkungan LL DIKTI Wilayah X.
Baca juga: Dekan FTP Unand gagas kampus nagari mudahkan perkuliahan daring
Baca juga: Bertambah, kampus yang selenggarakan belajar jarak jauh
"Selain itu, kami juga mengharapkan dengan adanya Kampus Nagari itu, pemerintah setempat seperti camat, lurah atau wali nagari nantinya menyediakan fasilitas internet gratis dan menyediakan tempat seperti di aula atau ruang rapat yang ada," kata dia.
Dengan demikian dapat memudahkan mahasiswa dalam melaksanakan proses perkuliahan. Sehingga tidak ada lagi mahasiswa yang terpaksa kuliah di perbukitan, di sawah, dan masjid karena mencari jaringan internet.
"Kami akan sampaikan ke PTS, insyaallah pada Selasa depan. Kemudian akan mengundang Dekan FPT Unand Padang, Dr Feri Arlius untuk menyampaikan teknisnya melalui konferensi video secara daring," kata dia.
Lebih lanjut ia mengatakan Kampus Nagari itu sendiri sudah ada dilaksanakan di Sumbar. Beberapa nagari di Sumbar sudah ada yang memfasilitasi siswa dan mahasiswa untuk belajar secara daring di aulanya.
"Menurut saya dengan adanya kampus nagari ini, perguruan tinggi juga bisa mempraktekkan Kampus Merdeka dengan cara membantu adik-adiknya belajar secara sukarela," kata dia.
Jika usulan tersebut bisa diterapkan oleh PTS, ia berharap tetap mengutamakan protokol kesehatan COVID-19 yaitu tidak menimbulkan kerumunan, tetap menjaga jarak, dan memakai masker.
"Kalau perlu disediakan standar operasional prosedur (SOP)-nya, sehingga dapat dipatuhi oleh mahasiswa nantinya. Hal ini supaya tidak menimbulkan klaster baru COVID-19," ujar dia.
Baca juga: Kemendikbud upayakan bantuan kuota mahasiswa selama PJJ
Baca juga: Pakar: Ketersediaan internet jadi kendala pembelajaran jarak jauh
Pewarta: Laila Syafarud
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020