Direktorat Jenderal Kebudayaan menggelar Program Desa Pemajuan Kebudayaan dalam beberapa tahapan kegiatan, yaitu Bincang Santai Seri Temukenali Budaya Desaku, Lomba Cerita Budaya Desaku, dan Pendampingan Pengembangan Potensi Masyarakat Desa di Bidang Kebudayaan.Desa adalah kekuatan kita yang paling kecil. Ketika budaya desa maju, maka Indonesia akan maju juga karena kebudayaan nasional adalah kumpulan dari kebudayaan-kebudayaan yang ada di desa, menyatu menjadi Indonesia
Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid menyampaikan bahwa Program Desa Pemajuan Kebudayaan bertujuan menemukenali kembali potensi yang dimiliki desa, sehingga masyarakat dapat mengembangkan dan memanfaatkannya untuk kesejahteraan melalui penguatan ekosistem budayanya.
“Harapan kami ke depannya program ini dapat menjadi pintu masuk untuk perangkat desa dalam membuat kebijakan desa yang berbasis kebudayaan. Saat ini adalah momen yang tepat untuk kita kembali ke desa, menguatkan ketahanan budaya desa sebagai mendorong pembangunan yang berkelanjutan," ujar Hilmar dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Dia menambahkan desa menyimpan kekayaan budaya lokal yang perlu digali kembali, dilestarikan dan diwariskan. Desa memiliki cerita sejarah, objek pemajuan kebudayaan, dan cagar budaya, namun seringkali hanya menjadi penonton.
“Desa adalah kekuatan kita yang paling kecil. Ketika budaya desa maju, maka Indonesia akan maju juga karena kebudayaan nasional adalah kumpulan dari kebudayaan-kebudayaan yang ada di desa, menyatu menjadi Indonesia," kata Hilmar.
Guru Besar Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia Prof Melani Budianta menyampaikan budaya setempat lahir sebagai upaya manusia untuk bersinergi dengan alam lingkungannya dan hidup berkelanjutan atas pengelolaan alam lingkungannya, menata relasi sosial antar warga untuk menghindari konflik.
Selain itu, untuk menjaga kekerabatan, kerukunan, kerja sama dan memecahkan masalah bersama membuat inovasi atau kreatifitas untuk membuat hidup bersama menjadi lebih indah dan lebih bermakna, membuat strategi adaptasi dan solusi terhadap perubahan zaman, membangun spritualitas (keserasian dengan pencipta, alam ciptaan dan semesta), dan mewariskan nilai-nilai luhur kepada generasi mendatang.
Direktur Pelayanan Sosial Dasar, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Bito Wikantosa, mengharapkan program itu dapat menghadirkan dinamika kehidupan desa sebagai wujud kebudayaan.
Baca juga: Wagub Bali: Festival desa adat perkuat benteng adat dan budaya
Tujuan akhir pembangunan desa adalah mencapai SDGs desa atau pembangunan desa yang berkelanjutan.
Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Ditjen Kebudayaan Kemendikbud, Restu Gunawan, menyampaikan bahwa program itu dapat menjadi sarana untuk mengembangkan ekosistem budaya di desa demi tercapai pemajuan kebudayaan di berbagai lapisan masyarakat.
Restu mengatakan salah satu rangkaian kegiatan desa pemajuan kebudayaan adalah menggali potensi desa yang diwujudkan dalam Lomba Cerita Budaya Desaku, sebagai langkah awal untuk kementerian dapat memetakan potensi yang ada di masyarakat. Kegiatan itu akan berlangsung mulai 8 Agustus sampai 10 September 2020.
Peserta lomba adalah komunitas atau kelompok yang berada di desa. Komunitas atau kelompok inilah yang diharapkan menjadi penggerak di masing-masing desa untuk bersama-sama dengan seluruh warga desa mempertahankan rasa memiliki akan budaya lokal, kemudian melestarikannya untuk generasi selanjutnya dengan cara mengembangkan dan memanfaatkannya.
Sesuai dengan syarat dan ketentuan lomba, peserta diminta untuk mengirimkan tiga jenis karya yang merupakan satu kesatuan saling mendukung, yaitu narasi yang dilengkapi foto dan video ketiga karya ini di kemudian hari akan menjadi data kekayaan budaya desa yang nantinya akan menjadi dasar dalam merumuskan kebijakan. Video Cerita Budaya Desaku yang diunggah peserta ke Youtube menjadi bukti eksistensi suatu kebudayaan desa yang dapat menjadi media pewaris ke generasi penerus ataupun sebagai salah proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan yang dimiliki suatu desa.
Dalam lomba itu akan dipilih 30 desa terbaik yang akan selanjutnya dilakukan pendampingan untuk pemberdayaan masyarakat desa di bidang kebudayaan, dan pada tahun mendatang program itu akan diperluas kembali. Untuk mengikuti lomba itu dapat langsung mengunjungi laman desabudaya.kemdikbud.go.id.
Baca juga: Legislator: Pemajuan kebudayaan bisa untuk penyembuhan trauma pandemi
Baca juga: Kemendikbud : Restrukturisasi mengoptimalkan proses pemajuan budaya
Pewarta: Indriani
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2020