Ketua Pelaksana Rikardus Fransiskus Lado di kepada ANTARA di Kupang, Sabtu, mengatakan bahwa lokasi pembentangan Bendera Merah Putih itu dilakukan tepat di patahan tsunami 1992 dekat Pulau Babi, Kabupaten Sikka.
"Tempat pelaksanaan pengibaran Bendera Merah Putih itu merupakan tempat bersejarah bagi seluruh masyarakat di Kabupaten Sikka, sehingga kami pilih lokasi ini," katanya.
Baca juga: Pengibaran bendera dasar laut peroleh Rekor Muri
Ukuran bendera yang dibentangkan di dasar laut, katanya, terdiri dari satu bendera raksasa berukuran 10 meter sebagai bendera utama dan beberapa bendera ukuran tiga meter.
Jumlah penyelam yang terlibat berjumlah 18 orang yang mana tidak hanya dari komunitas menyelam itu tetapi juga penyelam dari sejumlah instansi di kabupaten itu.
"Dari 18 orang itu, delapan orang hanya sebatas snorkling, dan 10 orang penyelam bertugas menyelam di dasar laut untuk membentangkan," kata Rikardus.
Dia juga mengungkapkan bahwa nantinya yang bertugas merekam kegiatan mengibarkan bendera di dasar laut itu sehingga pada tanggal 17 Agustus nanti akan ditayangkan kepada masyarakat umum.
Baca juga: 100 bendera dikibarkan di dasar laut Ie Meulee, Sabang
Terkait protokol kesehatan pencegahan COVID-19, katanya, semua peserta akan memperhatikan hal tersebut agar semuanya terhindar dari virus memastikan tersebut.
Lebih lanjut, katanya, aksi pembentangan Bendera Merah Putih di dasar laut itu juga bagian dari mempromosikan wisata bawah laut yang sangat Indah yang dimiliki oleh kabupaten itu.
"Karena kita tahu sendiri kawasan wisata bawah laut di kabupaten ini sangat indah bahkan pernah meraih juara pertama dalam ajang API pada 2017 lalu," katanya.
Oleh karena itu kampanye-kampanye menjaga laut, tidak membom ikan akan terus dilakukan oleh komunitas tersebut untuk tetap menjaga keindahan bawah laut Kabupaten Sikka.
Baca juga: Pariaman akan kibarkan Bendera Merah Putih di dalam laut
Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2020