Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat mengungkap sejumlah keberhasilan pada sektor pertanian, peternakan, dan infrastruktur, serta pariwisata, sehingga ekonomi masyarakat di provinsi itu terus bertumbuh.Ini membuktikan bahwa selain memiliki manfaat untuk kesehatan, marungga juga telah menjadi salah satu komoditas yang bernilai ekonomis
Dalam pidato radio menyongsong perayaan HUT ke-75 Kemerdekaan RI yang dibacakan Wakil Gubernur Josef A Nae Soi, Sabtu, disebutkan keberhasilan itu terjadi secara signifikan sehingga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat NTT yang terus menggeliat.
Ia mengatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT saat ini sedang gencar mengembangkan kawasan pariwisata berbasis komunitas dengan melakukan penataan destinasi wisata unggulan melalui pembangunan infrastruktur penunjang berupa home stay, cottage, dan restoran, pada tujuh lokasi kawasan pariwisata di tujuh kabupaten.
Sementara itu, kata dia, pada sektor kesehatan Pemprov NTT juga berhasil menurunkan prevalensi balita stunting dari 35,4 persen pada 2018 menjadi 30,1 persen pada tahun 2019.
Baca juga: Permintaan paket wisata NTT dari mancanegara mulai masuk
Kasus stunting konsisten menurun di provinsi berbasis kepulauan ini menjadi 27,9 persen berdasarkan pada Februari 2020.
Kendati demikian, kata Viktor, masih diperlukan kerja sama antara pemerintah, pemangku kepentingan terkait, dan masyarakat, untuk penurunan yang lebih signifikan dan berkelanjutan terhadap kasus stunting yang dialami anak-anak di NTT.
Viktor menambahkan upaya pemberdayaan masyarakat sejak 2019 telah dilaksanakan secara konsisten oleh melalui Program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) di Kabupaten Kupang dan tahun ini diharapkan dilaksanakan di 22 kabupaten/kota. Program TJPS yakni petani menanam jagung, hasilnya dibelikan sapi sebagai hewan ternak.
Pemprov NTT juga, kata dia, tetap berkomitmen mengembangkan tanaman marungga untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat dan peningkatan kesejahteraan rakyat.
Baca juga: Gubernur NTT semangati petani agar tetap bercocok tanam
Ia mengatakan dengan gencarnya pengembangan marungga, maka berbagai produk-produk berbahan marungga NTT telah masuk ke pasar lokal, domestik, bahkan mancanegara.
"Ini membuktikan bahwa selain memiliki manfaat untuk kesehatan, marungga juga telah menjadi salah satu komoditas yang bernilai ekonomis," kata Viktor.
Sementara pada sektor peternakan, lanjut dia, NTT berkontribusi untuk memenuhi kebutuhan daging sapi dan kerbau secara nasional. Dia mengatakan setiap tahun ada 12 juta kilogram daging sapi dari NTT untuk mencukupi konsumsi nasional.
Pemprov NTT, kata Viktor, terus membangun infrastruktur jalan, jembatan, dan irigasi, sebagai upaya membuka akses transportasi guna mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat di provinsi berbasis kepulauan ini.
Baca juga: Gubernur NTT: Secara umum kami siap jadi tuan rumah KTT G-20
Pewarta: Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020