Sejumlah ilmuwan mengaku khawatir dengan persetujuan regulator kilat ini, dengan menilai Moskow lebih mementingkan gengsi negara ketimbang keamanan di tengah perlombaan global penemuan vaksin COVID-19.
Rusia mengatakan bahwa vaksin COVID-19 akan diluncurkan akhir Agustus ini.
Persetujuan vaksin dikabulkan sebelum uji coba yang biasanya melibatkan ribuan peserta yang dikenal sebagai Tahap III. Uji coba semacam itu biasanya dianggap sebagai prekursor penting bagi vaksin untuk mengantongi persetujuan.
Baca juga: Menkes Rusia: Tudingan vaksin COVID-19 tak aman tidak berdasar
Baca juga: Indonesia dorong kerja sama kesehatan dengan Rusia, termasuk vaksin
Vaksin COVID-19 buatan Rusia dinamai "Sputnik V", yang mengacu pada satelit pertama dunia yang diluncurkan oleh Uni Soviet. Presiden Vladimir Putin meyakinkan masyarakat bahwa vaksin tersebut aman, menambahkan bahwa salah satu putrinya telah mengonsumsi vaksin tersebut dan merasa baik-baik saja sesudahnya.
Institut Gamaleya Moskow, yang mengembangkan vaksin, sebelumnya mengatakan bahwa Rusia akan memproduksi sekitar lima juta dosis selama sebulan pada Desember-Januari, menurut Interfax.
Sumber: Reuters
Baca juga: Peneliti: Vaksin Rusia tidak sesuai kaidah penelitian
Baca juga: Vietnam akan beli vaksin COVID-19 Rusia
Baca juga: Filipina mulai uji klinis vaksin COVID-19 Rusia pada Oktober
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2020