Museum Basoeki Abdullah Jakarta menggelar pameran seni rupa bertema "Semesta Perempuan", karya 15 perupa berasal dari berbagai daerah di Indonesia, selama 25 September hingga 25 Oktober 2020.Artinya para seniman peserta diminta untuk berkarya dengan gaya, cara,penafsiran isi dan narasi secara personal diri sendiri terhadap pemeran yang ditawarkan
"Perempuan sebagai sumber inspirasi merupakan tema klasik yang sudah ada, bahkan sejak fajar peradaban hadir tak pernah sirna dari suatu zaman ke zaman," ujar Kepala Museum Basoeki Abdullah Jakarta Maeva Salmah dalam taklimat media di Jakarta, Selasa.
Dia menambahkan Basoeki Abdullah sebagai pelukis yang lahir pada 27 Januari 1915, memiliki peran tersendiri dalam perkembangan seni lukis Indonesia, khususnya melalui lukisan dengan tema perempuan yang diciptakan pada era 1940 hingga 1990-an. Tema perempuan dalam karya lukis Basoeki Abdulah bukan semata menghadirkan kecantikan tubuh perempuan, melalui lukisan potret, melainkan menghadirkan sosok perempuan dalam konteks mikrokosmos yang terkait dengan karakter sifat dan kehidupan manusia dan makrokosmos.
Hal itu pula yang menjadi faktor utama pemikiran Musem Basoeki Abdullah melakukan pameran seni rupa tersebut.
"Memasuki era globalisasi terbuka luas ladang inspirasi bagi seniman dalam menciptakan karya seni melalui inspirasi perempuan," tambah dia.
Ia menjelaskan tentang arti penting pameran mereka itu.
“Dengan diselenggarakan pameran yang menghadirkan pelaku seni rupa dari pelosok daerah, seperti Banten, Yogyakarta,Makasar,Papua sebagai komitmen konsistensi Museum Basoeki Abdulah kepada pelaku seni rupa. Semua generasi hadir, tentu tujuannya memberi kesempatan perupa-perupa Nusantara untuk menampilkan karya terbaiknya," terang dia.
Baca juga: Pengamat Seni: Candi Borobudur sumber ide kreatif-produktif
Menurut dia, hal itu adalah upaya komitmen Museum Basoeki Abdullah mencari dan mempertahankan bakat dan minat terhadap seni rupa.
Melalui tema tersebut masyarakat diajak melihat latar belakang dan ideologi sosial budaya, melihat bagaimana sosok perempuan hadir sebagai inspirasi berkarya dari para seniman lintas kultur.
Disisi lain diselenggarakan pameran tersebut untuk merayakan ketokohan Basoeki Abdullah dalam konsisten bekerja mealui karya-karya lukisannya.
Oleh karena itu, Museum Basoeki Abdullah mengundang para seniman yang berkutat dengan karya seni rupa untuk meneguhkan atau mengembangkan bakatnya.
"Artinya para seniman peserta diminta untuk berkarya dengan gaya, cara,penafsiran isi dan narasi secara personal diri sendiri terhadap pemeran yang ditawarkan," katanya.
Sebanyak 15 peupa tersebut, Agustan, Afriani, Citra Sasmita, Erica Hestu Wahyuni, Ika Kurnia Mulyati, Guntur Wibowo, Indyra, Ponkq Hary Purnomo, Tubagus Patoni, Reza Pratisca Hasibuan, Syis Paindow, Ignasius Dicky Takndare, Prajna Deviandra Wirata, Mahdi Abdullah, Vikey Yordan.
Karya yang dipamerkan merupakan karya seni lukis di atas kanvas dengan eksplorasi media yang beragam, mulai dari cat minyak, cat akrilik, pulpen. Begitu pula genre seni lukis yang menjadi pilihan seniman sebagai bervariasi mulai dari realisme, ekspresionisme, impresionisme, hingga metarealis-surealisme.
Karya yang dipamerkan sebagian besar merupakan karya terbaru, khusus diciptakan perupa pada pameran itu dengan mengangkat berbagai dinamika sosial budaya yang tengah terjadi, termasuk di dalamnya tema kemanusiaan di tengah pandemi COVID-19.
Baca juga: 109 perupa perempuan Indonesia pamerkan karya seni di Yogyakarta
Baca juga: Seniman 17 negara ikuti pameran seni rupa di Borobudur
Pewarta: Indriani
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2020