Pusat data di Singapura merupakan yang pertama di Asia Tenggara, secara global Zoom memiliki pusat data di 18 lokasi di seluruh dunia, dikutip dari Reuters, Rabu.
Kepala urusan internasional Zoom, Abe Smith, menyatakan mereka berencana mempekerjakan lebih banyak pegawai di Singapura, termasuk untuk insinyur dan staf penjualan.
Smith mengatakan ada kenaikan pengguna layanan gratis sebanyak 65 kali lipat di Singapura, sementara pelanggan berbayar naik tiga kali lipat sejak Januari.
Sejak Maret lalu, sekitar 400 sekolah di Singapura menggunakan platform Zoom.
Singapura sempat melarang guru menggunakan Zoom karena peristiwa muncul gambar pornografi saat sedang belajar online karena karantina wilayah saat pandemi virus corona.
Beberapa waktu sebelumnya, sejumlah peneliti keamanan siber menemukan Zoom menyalurkan, reroute, beberapa panggilan ke server di China, meski pun panggilan tersebut berasal dari luar China.
Menyikapi hal tersebut, Zoom menyatakan peristiwa ini terjadi "dalam jumlah yang amat sangat terbatas. Mereka kemudian menarik pusat data di China dari daftar back-up untuk pengguna di luar China.
Baca juga: Saingi Zoom, Google bakal gabungkan Duo dan Meet?
Baca juga: Zoom di China hanya untuk mode "partner-only"
Baca juga: Zoom berencana buka pusat teknologi di India
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020