Menteri Sosial Juliari P. Batubara mengharapkan bantuan sosial tunai yang diberikan kepada keluarga penerima manfaat di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, dapat menggerakan ekonomi lokal.Kalau perlu buka sampai malam
Seperti diketahui, lima kabupaten/kota di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang mendapat bantuan sosial tunai (BST) sebanyak 136.520 keluarga penerima manfaat (KPM), khusus di Kabupaten Kulon Progo sebanyak 20.844 KPM dengan nomial Rp6,25 miliar perbulan atau setiap KPM sebesar Rp300 ribu.
Mensos Juliari di Kulon Progo, Rabu, mengatakan bantuan sosial berdampak signifikan terhadap perputaran ekonomi lokal, sehingga diharapkan bantuan ini dapat menggerakkan ekonomi lokal, dan mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.
"Saya harap bantuan ini mendukung dan menggerakkan ekonomi lokal, mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat, sehingga diharapkan dapat mengatasi permasalahan permasalahan akibat pandemi COVID-19," kata Mensos saat menyerahkan bantuan sosial tunai secara simbolis di Kantor Pos Wates.
Ia juga berharap berdasarkan laporan dari Bupati Kulon Progo, masyarakat masyarakat Kulon Progo memproduksi berbagai jenis produk makanan, minuman, kerajinan dan industri kecil rumahan yang mencukupi kebutuhan lokal. Dana dari bantuan sosial dibelanjakan oleh KPM untuk membeli kebutuhan yang juga diproduksi di sini.
"Kami berharap bantuan sosial dapat menggerakkan perekonomian lokal. Kulon Progo patut dicontoh daerah lain, " katanya.
Mensos Juliari meminta kepada Kantor Pos untuk optimal melayani KPM. Sehingga KPM yang belum terlayani agar tidak segan datang ke kantor pos.
"Kalau perlu buka sampai malam. Dan tidak harus dilayani di kantor pos tapi juga bisa di kantor desa, sekolahan, dan sebagainya," kata Mensos.
Baca juga: 10 kampung siaga bencana di Kulon Progo-DIY diaktivasi Mensos
Baca juga: Mensos ajak masyarakat DIY melawan COVID-19 dengan gotong royong
Selain di Kantor Pos Wates, Mensos juga menyaksikan penyaluran BST di Desa Bojong, Kecamatan Panjatan. Di sini, Mensos berkeliling mencicipi aneka makanan, minuman, oleh-oleh yang diproduksi masyarakat setempat.
Pemerintah melalui Kementerian Sosial menyalurkan BST kepada 9 juta KPM untuk mengurangi dampak pandemi Covid-19. Selain meningkatkan daya beli, BST juga diharapkan menjadi pengungkit ekonomi. Indeks BST sebesar Rp600 ribu/bulan/KPM selama 3 bulan (Gelombang I). Kini di Gelombang II, indeks BST sebesar Rp300 ribu/bulan selama 6 bulan (Juli s.d Desember).
Selain itu, pada kesempatan sama Mensos juga menyaksikan penyaluran bantuan sosial program sembako (bantuan pangan non tunai).
Untuk Program Sembako/BPNT di Provinsi DIY, bantuan diberikan kepada 370.343 KPM, tersebar di 5 kabupaten kota. Adapun di Kabupaten Kulon Progo, penerima program sembako sejumlah 48.430 KPM (senilai Rp9.686.000.000) perbulan. Indeks program sembako sebesar Rp200 ribu/KPM/bulan.
Dirjen Penanganan Fakir Miskin Asep Sasa Purnama menyampaikan, hingga saat ini, BST telah disalurkan PT. Pos Indonesia kepada 8,3 juta KPM di 33 provinsi di seluruh Indonesia.
"Selebihnya disalurkan melalui Himbara sejumlah 700.000 KPM. Penyaluran Gelombang I telah selesai," katanya.
Baca juga: Anggaran terus bertambah, Mensos instruksikan percepat penyerapan
Baca juga: Mensos: Segera cairkan anggaran pemberdayaan Komunitas Adat Terpencil
Pewarta: Sutarmi
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020