• Beranda
  • Berita
  • Musikal "Bawang Merah & Bawang Putih" padukan kisah rakyat & teknologi

Musikal "Bawang Merah & Bawang Putih" padukan kisah rakyat & teknologi

20 Agustus 2020 18:34 WIB
Musikal "Bawang Merah & Bawang Putih" padukan kisah rakyat & teknologi
Sha Ine Febriyanti dan Gabriel Harvianto dalam cuplikan musikal "Bawang Merah & Bawang Putih" oleh BOOW LIVE X Indonesiakaya.com. (Tangkapan layar Youtube/Indonesia Kaya)
Program #MusikaldiRumahAja kembali hadir membawakan kisah rakyat terbaru yang dibungkus dengan nilai-nilai filosofis dan sentuhan teknologi melalui musikal "Bawang Merah & Bawang Putih", yang akan disiarkan Kamis (20/8) pukul 20.00 WIB di kanal YouTube Indonesia Kaya.

Sutradara teater Sari Madjid mengatakan, kisah legenda ini diadaptasi dari sudut pandang baru tentang jiwa manusia yang selalu memiliki dua sisi.

"Mengangkat kisah rakyat yang ternyata filosofinya banyak, belajar banyak hal, baik dan buruk. Dalam cerita ini, saya berpikir semua orang punya hitam dan putih. Keduanya itu ada di dalam satu manusia," kata Sari melalui siaran virtual, Kamis.

Episode kali ini mengisahkan Bawang Putih yang hidup menderita sejak ditinggal sang ayah, lalu hidup menderita di bawah tekanan sang ibu tiri dan kakak tirinya.

Sang ibu tiri selalu membela hanya putri kandungnya. Namun ketulusan hati yang dimiliki Bawang Putih ternyata dapat menyelamatkannya dari bencana yang justru menimpa ibu tiri dan Bawang Merah.

Lebih lanjut, Sari mengatakan bahwa hal segar dari cerita rakyat ini adalah peran Bawang Putih dan Bawang Merah diperankan oleh satu pemain saja, yaitu Sha Ine Febriyanti.

Selain Sha Ine, terdapat sejumlah pemeran lain di musikal ini, yaitu Gabriel Harvianto sebagai Ayah Bawang Putih, Netta Kusumah Dewi sebagai Ibu Bawang Merah, Olivia Zalianti sebagai Nenek Hutan.

Sari pun dibantu oleh Fajar Nugros untuk mengarahkan musikal ini, lantaran kemasan dari "Bawang Merah & Bawang Putih" tidak berupa pentas panggung teater, melainkan bisa hampir dibilang seperti film.

"Yang saya suka dari adanya dua sutradara ini, karena saya merasa kita perlu sutradara film yang bisa melihat seperti apa pengambilan gambarnya, karena medianya beda, bukan di panggung (teater)," kata Sari.

"Kolaborasi bersama mas Fajar (Nugros) juga seru, karena bisa menghasilkan pertunjukan yang menyenangkan," ujarnya melanjutkan.

Tak hanya itu, Sari juga dibantu oleh Bayu Pontiagust sebagai produser, Titien Wattimena sebagai penulis naskah, Haris Pranowo sebagai penata musik dan penulis lagu, asisten sutradara teater Sarah Nurmala, Yogi Supra sebagai asisten sutradara film, Ananta Harshawardhana sebagai penata artistik, dan Samuel Wattimena sebagai penata kostum.

Ada pula Umar Setyadi sebagai sinematografer, penata suara oleh Ichsan Rachmaditta, Subarkah Hadisarjana sebagai penata rias, penyuntingan video oleh super 8MM studio, audio post oleh alunan, dan Bulqini sebagai pembuat animasi.

Program #MusikaldiRumahAja sendiri menampilkan 6 cerita rakyat Indonesia dan melibatkan 6 sutradara teater, 6 sutradara film, 6 sinematografer, 7 penata musik, serta 44 aktor, aktris dan penari Indonesia, dengan format online.

Musikal yang dipersembahkan oleh BOOW LIVE X Indonesiakaya.com ini akan hadir dengan episode terakhir "Lutung Kasarung" yang ikut digarap Rusdy Rukmarata dan Nia Dinata pada 27 Agustus di kanal Youtube Indonesia Kaya.


Baca juga: Teater "Rumah Kenangan" hadirkan pementasan dalam bentuk film

Baca juga: Menyaksikan kisah Rara Jonggrang versi "jaman now"

Baca juga: Pertunjukan virtual #MusikalDiRumahAja hadirkan enam cerita rakyat

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020