"Meksiko ditawari sedikitnya 2.000 dosis vaksin untuk menjalani protokolnya untuk memulai pengujian di Meksiko, yang merupakan kabar baik sebab kami sekali lagi menunda waktu," kata Menteri Luar Negeri Meksiko Marcelo Ebrard.
Pada Rabu (19/8), pemerintah Meksiko mengatakan kepada Moskow bahwa pihaknya ingin melakukan uji coba vaksin tahap 3, sebagai bagian dari upaya negara Amerika Latin itu untuk mengamankan pasokan awal obat ampuh guna mengendalikan pandemi COVID-19.
Pengujian massal vaksin COVID-19 Rusia untuk mengantongi persetujuan regulator domestik akan melibatkan lebih dari 40.000 partisipan dan akan diawasi oleh badan riset asing ketika dimulai pekan depan, kata pihak pendukung proyek tersebut, Kamis.
Vaksin COVID-19 buatan Rusia itu dinamai "Sputnik V" sebagai bentuk penghormatan bagi satelit pertama dunia yang diluncurkan oleh Uni Soviet.
Pemerintah Presiden Andres Manuel Lopez Obrador sedang berupaya untuk memiliki vaksin manjur sesegera mungkin di Meksiko.
Pemerintahannya telah sepakat membantu memproduksi calon vaksin yang sedang dikembangkan oleh AstraZeneca Brazil dan Oxford University untuk didistribusikan ke pasar Amerika Latin.
Meksiko juga sedang bersiap melakukan uji coba tahap akhir calon vaksin buatan perusahaan AS Johnson & Johnson dan dua perusahaan asal China.
Hingga kini, Meksiko telah melaporkan 537.031 kasus COVID-19 dan 58.481 kematian, jumlah korban jiwa COVID-19 tertinggi ketiga di dunia.
Sumber: Reuters
Baca juga: Rusia publikasikan data riset vaksin Sputnik V
Baca juga: Rusia produksi vaksin COVID-19 gelombang pertama
Baca juga: Argentina dan Meksiko setujui produksi vaksin COVID-19 AstraZeneca
BPOM targetkan izin edar vaksin COVID-19 di Januari 2021
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020