Inovasi memakai sarung saat gowes itu juga perlu diapresiasi karena bisa meningkatkan industri lokal pembuat sarung. Apalagi di Pasuruan ini ada pabrik sarung yang cukup bagus dan diminati masyarakat
Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak mendukung kegiatan gowes (bersepeda) yang dilakukan oleh para santri di pondok pesantren sebagai upaya untuk meningkatkan imunitas tubuh di tengah pandemi virus corona jenis baru penyebab COVID-19.
"Gowes itu bagus, semangatnya bagus di tengah pandemi COVID-19 bisa meningkatkan imunitas tubuh," katanya saat pemberangkatan gowes santri ala gowes santri, nonton gowes santri NKRI (Gotri ala Gotri Nogosari) tahun 2020 di halaman Pondok Pesantren Al Yasini, Wonorejo, Kabupaten Pasuruan, Jatim, Sabtu.
Ia mengemukakan inovasi memakai sarung saat gowes itu juga perlu diapresiasi karena bisa meningkatkan industri lokal pembuat sarung.
"Apalagi di Pasuruan ini ada pabrik sarung yang cukup bagus dan diminati masyarakat," katanya.
Ia menjelaskan, slogan 5M yang terus digelorakan oleh Pemkab Pasuruan saat pandemi virus corona juga terus dilakukan.
"Yakni memakai masker, menjaga jarak aman, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, meningkatkan imun tubuh dan memperbanyak doa (5M). Karena kalau sudah ikhtiar, hasil akhir tetap pada doa," katanya.
"Oleh karena itu, mari bersama-sama membangun pondok pesantren dan sebarkanlah semangat gowes sarungan dari Pasuruan ke masyarakat luas," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf mengatakan kegiatan itu dalam rangka HUT ke 75 Kemerdekaan RI, Tahun Baru Islam 1 Muharam 1442 Hijriah, dan juga Hari Jadi ke 1.091 Kabupaten Pasuruan.
"Kami mengucapkan terima kasih dan selamat datang, semoga kehadiran Wakil Gubernur Jatim membawa berkah," katanya.
Dalam kesempatan itu, bupati ingin mengenalkan Jamaah Gowes Sarungan (Jagongan) di Kabupaten Pasuruan yang tentunya harus tetap memerhatikan protokol kesehatan saat bersepeda.
"Selama COVID-19 ini kami juga tegas kepada masyarakat dan juga perusahaan supaya tetap menerapkan protokol kesehatan. Kami bersama forkopimda tidak segan-segan akan menutup perusahaan yang bandel tidak menerapkan protokol kesehatan dalam membantu memerangi COVID-19," demikian Irsyad Yusuf.
Baca juga: Bertambah sembilan, positif COVID-19 di Pasuruan-Jatim naik 681 kasus
Baca juga: Santri Pasuruan di Kuala Lumpur selesai jalani karantina
Baca juga: Ponpes Salafiyah gunakan gas bumi untuk memasak kebutuhan santri
Baca juga: Dokter-perawat terinfeksi, positif COVID-19 di Pasuruan jadi 40 orang
"Gowes itu bagus, semangatnya bagus di tengah pandemi COVID-19 bisa meningkatkan imunitas tubuh," katanya saat pemberangkatan gowes santri ala gowes santri, nonton gowes santri NKRI (Gotri ala Gotri Nogosari) tahun 2020 di halaman Pondok Pesantren Al Yasini, Wonorejo, Kabupaten Pasuruan, Jatim, Sabtu.
Ia mengemukakan inovasi memakai sarung saat gowes itu juga perlu diapresiasi karena bisa meningkatkan industri lokal pembuat sarung.
"Apalagi di Pasuruan ini ada pabrik sarung yang cukup bagus dan diminati masyarakat," katanya.
Ia menjelaskan, slogan 5M yang terus digelorakan oleh Pemkab Pasuruan saat pandemi virus corona juga terus dilakukan.
"Yakni memakai masker, menjaga jarak aman, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, meningkatkan imun tubuh dan memperbanyak doa (5M). Karena kalau sudah ikhtiar, hasil akhir tetap pada doa," katanya.
"Oleh karena itu, mari bersama-sama membangun pondok pesantren dan sebarkanlah semangat gowes sarungan dari Pasuruan ke masyarakat luas," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf mengatakan kegiatan itu dalam rangka HUT ke 75 Kemerdekaan RI, Tahun Baru Islam 1 Muharam 1442 Hijriah, dan juga Hari Jadi ke 1.091 Kabupaten Pasuruan.
"Kami mengucapkan terima kasih dan selamat datang, semoga kehadiran Wakil Gubernur Jatim membawa berkah," katanya.
Dalam kesempatan itu, bupati ingin mengenalkan Jamaah Gowes Sarungan (Jagongan) di Kabupaten Pasuruan yang tentunya harus tetap memerhatikan protokol kesehatan saat bersepeda.
"Selama COVID-19 ini kami juga tegas kepada masyarakat dan juga perusahaan supaya tetap menerapkan protokol kesehatan. Kami bersama forkopimda tidak segan-segan akan menutup perusahaan yang bandel tidak menerapkan protokol kesehatan dalam membantu memerangi COVID-19," demikian Irsyad Yusuf.
Baca juga: Bertambah sembilan, positif COVID-19 di Pasuruan-Jatim naik 681 kasus
Baca juga: Santri Pasuruan di Kuala Lumpur selesai jalani karantina
Baca juga: Ponpes Salafiyah gunakan gas bumi untuk memasak kebutuhan santri
Baca juga: Dokter-perawat terinfeksi, positif COVID-19 di Pasuruan jadi 40 orang
Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020