Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Senin bersikap sangat berhati-hati dalam mendukung penggunaan plasma pasien COVID-19 yang telah sembuh untuk mengobati orang yang sakit.Hanya sedikit dari mereka yang benar-benar melaporkan hasil sementara ... dan saat ini, kualitas bukti masih sangat rendah
Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) itu mengatakan bukti bahwa plasma mampu menyembuhkan "berkualitas rendah" bahkan di saat Amerika Serikat mengeluarkan otorisasi darurat untuk terapi semacam itu.
"Ada sejumlah uji klinis yang dilakukan di seluruh dunia yang mengamati dampak penggunaan plasma pasien yang sembuh dibandingkan dengan perawatan standar," kata Soumya Swaminathan, kepala ilmuwan WHO.
"Hanya sedikit dari mereka yang benar-benar melaporkan hasil sementara ... dan saat ini, kualitas bukti masih sangat rendah," katanya dalam konferensi pers.
Sumber: Reuters
Baca juga: AS izinkan plasma darah untuk mengobati COVID-19
Baca juga: Sembuh dari COVID-19, Bryan Cranston donasikan plasma
Baca juga: Negara bagian India berburu plasma darah untuk pasien COVID-19
Pewarta: Gusti Nur Cahya Aryani
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020