Rumah Sakit Khusus Infeksi COVID-19 Pulau Galang Kota Batam, Kepulauan Riau, menyiapkan pengamanan ketat untuk pasien bandel seperti melawan petugas.Kalau negatif kita pulangkan, kalau positif kita karantina dengan pengamanan ekstra ketat
Saat ini ada warga berinisial HL yang memiliki tendensi melawan petugas Gugus Tugas daerah setempat, dan saat ini sedang menunggu hasil tes usap COVID-19.
"Solusi saya, kalau uji usap selesai, saya tegaskan, kalau memang negatif saya pulangkan. Kalau positif masukkan dalam ruangan tertutup. Saya kunci," kata Direktur RSKI, Kolonel Khairul Ihsan Nasution di Batam, Selasa.
Baca juga: Dinkes Batam bawa 15 penjemput jenazah COVID-19 ke RSKI Galang
Saat ini, kata dia, RSKI memang tidak memiliki fasilitas pengamanan ketat. Namun pihaknya akan memodifikasi sesuai kebutuhan.
HL merupakan kerabat dekat warga terkonfirmasi positif COVID-19 yang meninggal beberapa waktu lalu. HL mengaku telah membalurkan air liur jenazah YHG ke mukanya.
HL, juga sempat menghilang saat Gugus Tugas hendak mengevakuasi dirinya dan warga lain yang terlibat dalam pemulangan paksa jenazah YHG.
Saat ini HL telah berada di RSKI bersama anaknya. Namun ia menolak tetap berada di ruangan, melainkan berjalan-jalan hingga ke pos depan RSKI COVID-19 Pulau Galang.
Baca juga: RS Pulau Galang siap terima pasien COVID-19 dari wilayah lain
"Dia masih di luar. Memang enggak bisa (diarahkan)," kata Khairul Ihsan.
Ia mengatakan HL telah menjalani tes usap pada Senin sore, dan diulang lagi pada Selasa pagi untuk memastikan hasilnya.
"Karena kita harus tegakkan. Kita ulang swab, mudah-mudahan valid. Kalau negatif kita pulangkan, kalau positif kita karantina dengan prosedur pengamanan ekstra ketat," katanya menegaskan.
Menurut dia, HL relatif tidak memiliki gejala penderita COVID-19, karena masih bisa berlari dan mengoceh.
Baca juga: Pemerintah lengkapi RSKI Galang dengan PCR dan bilik swab
Selain HL, RSKI Pulau Galang kini juga tengah mengisolasi 12 orang yang terlibat dalam pengambil paksa jenazah terkonfirmasi positif COVID-19, YHG, termasuk anak dan istrinya.
Menurut Khairul Ihsan, istri YHG yang kini diisolasi juga kerap melakukan provokasi melalui media sosial dari RSKI COVID-19.
Sebelumnya keluarga dan warga menjemput secara paksa jenazah YHG di Rumah Sakit Badan Pengusahaan Batam, sebelum hasil tes usap COVID-19 YHG keluar.
YHG sendiri diantar ke rumah sakit pada 19 Agustus dalam kondisi meninggal (death on arrival), dan langsung dilakukan pemeriksaan usap hidung. YHG kemudian terkonfirmasi positif terjangkit COVID-19.
Baca juga: Satu kecamatan di Kota Batam kembali berstatus zona merah
Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020