"Survei itu 100 persen menghitung konstituen yang akan datang ke TPS, maka janganlah lalai, karena bisa saja kompetitor menghalangi konstituen ini datang ke TPS," ujarnya di Palembang, Rabu.
Para bakal pasangan calon harus mencocokkan hasil survei dengan kondisi fakta di lapangan dan tidak terperangkap dengan sikap star syndrom meski berstatus petahana dan setiap strategi politik harus dievaluasi sampai dua indikator mencapai target sebelum pilkada 9 Desember 2020, katanya.
Baca juga: Polda Sumsel petakan daerah rawan kamtibmas saat pilkada
Dua indikator tersebut berupa tingkat keterkenalan yang harus mencapai 90 persen dan tingkat disukai masyarakat minimal 75 persen, serta catatan rekam jejak yang harus baik di mata calon pemilih.
"Para kandidat juga harus objektif dalam berjuang, walaupun melawan kotak kosong pun tetap harus mati-matian berjuang," tambahnya.
Partai NaDem mengusung tujuh bakal pasangan calon di Sumsel, yakni Hendra Gunawan - Mulyana (Musi Rawas), Kuryana Aziz - Johar Anuar (Ogan Komering Ulu), Lanosin-M. Adi Nugraha (Ogan Komering Ulu Timur), Ahmad Wazir Noviadi-Argani (Ogan Ilir), Popo Ali Murtopo-Soleihin Abuasir (Ogan Komering Ulu Selatan), Devi Suahrtoni - Inayatullah (Muratara), dan Heri Amalindo - Sumarjono (Penukal Abab Lematang Ilir).
Meski dari bakal pasangan calon tersebut hanya ada dua kadernya, Deru meminta semua tetap diperjuangkan untuk keberlangsungan NasDem jika terpilih menjadi bupati dan wakil bupati kelak.
Baca juga: Polda-KPU-Bawaslu Sumsel bahas pengamanan pilkada tujuh kabupaten
Sementara Ketua DPP Partai NasDem bidang pemenangan pemilu wilayah III Sumatera, Fauzi H Amro, menambahkan Partai NasDem menargetkan sapu bersih kemenangan pilkada tujuh kabupaten di Sumsel.
"Rekomendasi yang sudah diberikan tidak akan berubah kecuali kalau memang krusial, maka itu kepada para kader agar segera berkonsolidasi memenangkan tujuh calon yang sudah dipilih, Sumsel harus sapu bersih kemenangan," katanya.
Ia juga mengingatkan bahwa dari tujuh wilayah pelaksana pilkada di Sumsel terdapat Kabupaten Ogan Ilir dan Muratara yang diprediksi paling sengit karena kompetitor cukup kuat, sedangkan lima daerah lainnya cenderung berpeluang untuk besar menang.
Baca juga: Komisi II DPR soroti KTP elektronik jelang pilkada Sumatera Selatan
Pewarta: Aziz Munajar
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2020