Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Wonosobo Jaelan di Wonosobo, Rabu, mengatakan dari sejumlah kasus tersebut, sebanyak 111 diantaranya sembuh, 3 orang meninggal dunia.
Kemudian sebanyak 86 orang lainnya masih dalam perawatan di RSUD Setjonegoro, RSI Wonosobo, RS PKU Muhamadiyah dan Gedung Karantina BLK Wonosobo.
Ia menyebutkan penambahan kasus COVID-19 sepanjang bulan Agustus 2020 telah mencapai 107 kasus, hal ini tidak lepas dari banyaknya tes usap yang dilakukan.
Baca juga: Di Wonosoba-Jateng ditemukan tempat usaha tak terapkan protokol
Baca juga: Ada lonjakan penambahan kasus COVID-19 di Wonosobo
"Pada bulan Agustus ini, kami telah mengirimkan sebanyak 1.405 sampel tes usap dari tracing kontak erat sejak bulan Juli lalu," katanya.
Menurut dia, jumlah tersebut jauh melebihi tes usap pada Juni dan Juli 2020 masing-masing hanya 232 dan 396 sampel yang dikirim.
Ia menuturkan hingga kini pihaknya bersama tim tracing masih berupaya melakukan pelacakan ke sejumlah lokasi dimana ditemukan kasus positif.
Jaelan meminta masyarakat agar kondisi yang saat ini tengah melanda Wonosobo bisa disikapi dengan tenang, tidak panik serta kooperatif apabila sekiranya memang diperlukan untuk tes usap dari hasil tracing dengan kontak erat.
Meskipun secara jumlah penambahan terhitung besar dan berpotensi massif, dia mengaku optimis kasus COVID-19 lebih cepat berakhir, dengan syarat masyarakat bisa mematuhi protokol kesehatan dan menerapkan 3 M dengan baik dan benar.
"Kami tetap mengimbau agar 3 M, yaitu mencuci tangan secara teratur, mengenakan masker saat berada di luar rumah, serta menjaga jarak aman interaksi sosial hingga menjauhi kerumunan dan keramaian dipatuhi sehingga kita bisa segera mengakhiri fase gelombang kedua ini," ujarnya.
Sementara itu di wilayah Kalikajar yang saat ini kasus COVID-19 positif secara akumulatif telah mencapai 32 orang atau tertinggi kedua di Kabupaten Wonosobo, Camat setempat Bambang Triyono bersama unsur Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan, BPBD, hingga relawan di Gugus Tugas wilayah, memutuskan untuk menutup sementara aktivitas di pasar Desa Kembaran.
"Penutupan sementara ini Alhamdulillah berjalan lancar dan para pedagang cukup kooperatif, karena memang upaya untuk mensterilkan pasar demi memutus mata rantai penyebaran COVID-19 harus dilakukan secara menyeluruh," kata Bambang.
Ia menyampaikan dengan kerja sama semua pihak dan kepatuhan warga untuk menaati protokol kesehatan, pihaknya optimistis Kalikajar segera pulih dan kembali lagi ke zona hijau.*
Baca juga: Hasil tes usap tujuh warga Wonosobo direvisi jadi negatif COVID-19
Baca juga: Rita Pasaraya ditutup sementara setelah tiga karyawan reaktif COVID-19
Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020