Kim, yang mengunjungi provinsi Hwanghae Selatan di barat daya Pyongyang, telah mengeluarkan peringatan waspada untuk mencegah kerusakan tanaman pertanian dan jatuhnya korban akibat Topan Bavi.
Topan tersebut melanda wilayah di dekat Ibu Kota Pyongyang dan menyebabkan hujan lebat serta menumbangkan pohon.
Korea Utara, yang juga meningkatkan upaya untuk memerangi virus corona baru, menyebut Topan Bavi sebagai badai Nomor 8.
"Beliau mengatakan bahwa skala kerusakan dari Topan Nomor 8 lebih kecil dari yang diperkirakan, dan menambahkan bahwa beliau sempat sangat khawatir dan sekarang merasa beruntung karena kerusakan tidak sebesar itu," kata KCNA, merujuk pada pernyataan Kim Jong Un.
Kunjungan Kim dilakukan setelah saluran televisi pemerintah KCTV menayangkan adegan kerusakan akibat Topan Bavi. Hujan deras di Korea Utara pada awal Agustus, yang menyebabkan banjir dan merusak tanaman, telah meningkatkan kekhawatiran tentang persediaan makanan di negara yang terisolasi itu.
Kim memuji pejabat partai karena mengambil tindakan untuk mengurangi jumlah korban dan meminimalkan kerusakan akibat badai. Namun, KCNA tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang skala kerusakan tersebut.
Sementara itu, Korea Selatan melaporkan tidak ada korban jiwa akibat badai tersebut, sementara beberapa fasilitas umum rusak dan beberapa fasilitas mengalami pemadaman listrik.
Sumber: Reuters
Baca juga: Kim Jong Un minta pejabat antisipasi COVID-19 dan topan
Baca juga: Enam tewas akibat topan Mitag yang melanda Korea Selatan
Upaya membangun perdamaian dan Denuklirisasi di semenanjung Korea
Pewarta: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020