"Pemprov Sulut telah melakukan beberapa upaya khusus dan kegiatan strategis menjaga stabilitas ketahanan pangan di daerah dan mensiasati dampak ekonomi yang disebabkan pandemi COVID-19," sebut Olly di Manado, Jumat.
Saat membuka secara virtual Focus Group Discussion (FGD) bertemakan strategi penerapan teknologi pertanian di era adaptasi kebiasaan baru dan pencanangan Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Sulut 'Ba Tani" Gubernur mengatakan, upaya dan kegiatan tersebut meliputi pengolahan lahan sawah, gerakan tanam tanaman palawija, dan gerakan tanam tanaman hortikultura.
Baca juga: Ikhtiar pemenuhan ketahanan pangan saat pandemi di perkotaan
“Pemprov Sulut meluncurkan program Mari Jo Ba Kobong (mari berkebun) sebagai ajakan kepada masyarakat untuk tetap menjalankan aktivitas pertanian di masa-masa penanganan pandemi,” ujarnya.
Sebelum pandemi COVID-19, kata dia, perekonomian Sulut tumbuh positif, sejak tahun 2016 sampai 2019, pertumbuhannya selalu berada di atas rata-rata nasional pada angka rata-rata 6 persen.
Sedangkan pada masa pandemi COVID-19 pada triwulan I tahun 2020 perekonomian Sulut mengalami perlambatan, bahkan di triwulan II terkontraksi pada angka 3,89 persen, namun masih berada di atas rata-rata nasional.
Secara kumulatif pada semester I masih bertumbuh positif pada angka 0,38 persen.
“Kondisi perekonomian daerah di tahun 2020 ini dipengaruhi kecenderungan perkembangan perekonomian nasional pada semester I yang mengalami pelambatan karena terpaan pandemi COVID-19," ujarnya.
Baca juga: Ridwan Kamil: Metode jamu organik Biogro perkuat ketahanan pangan
Karenanya, kata Gubernur Sulut ke- 13 itu, ekonomi provinsi di ujung Sulawesi itu lebih fokus pada bagaimana menggerakkan sektor-sektor strategis, antara lain pertanian sebagai salah satu kontributor terbesar terhadap pembentukan struktur perekonomian daerah.
Olly kemudian mengapresiasi komponen GAMKI Sulut yang telah bersinergi dan mendukung upaya pembangunan daerah di sektor pertanian terutama program 'Mari Jo Ba Kobong'.
Program ini adalah ajakan pemerintah provinsi kepada masyarakat agar bersama-sama mengembangkan pertanian dengan memanfaatkan potensi dan menjaga stabilitas ketersediaan pangan, serta menangani dan menyikapi pergerakan ekonomi di masa pandemi.
"Kegiatan ini (FGD) menjadi indikator bahwa GAMKI se-Sulut telah bersepakat membangun komitmen bersama pemda menggairahkan perekonomian daerah, mengembangkan sektor pertanian di daerah, serta menjadikan masyarakat Sulut produktif dan aman COVID-19," katanya.
Baca juga: Mentan: Babel penyangga ketahanan pangan nasional
Baca juga: Peneliti: Diversifikasi salah satu instrumen capai ketahanan pangan
Baca juga: Peneliti: Pandemi momentum perbaiki kerentanan sistem pangan nasional
Pewarta: Karel Alexander Polakitan
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020