"Pastikan minum air sebelum beraktivitas, saat dan setelah melakukan aktivitas. Saya misalnya bertugas di IGD, sebelum praktik minum air, saat praktik minum air untuk menjaga konsentrasi lalu setelahnya minum lagi," ujar dia dalam acara virtual "Imbangi Hari+ Mu bersama VIT 8+", Jumat.
Anda bisa mulai meminum air usai bangun tidur di pagi hari untuk membantu memenuhi kebutuhan cairan tubuh dan menunjang aktivitas sepanjang hari.
Baca juga: Cegah Dehidrasi dengan Periksa Urin Sendiri
Baca juga: Jaga asupan air minum agar suasana hati menyenangkan
“Dalam keadaan tidur, selama periode 6 - 8 jam di malam hari, tubuh tetap bekerja, sehingga menyebabkan cairan tubuh berkurang melalui pernapasan atau keluarnya keringat. Minum air membantu kita mengisi cairan tubuh yang hilang," kata dokter yang disapa Alghufron itu.
Minum air di malam hari juga diperlukan untuk menyeimbangkan dan menyegarkan kembali tubuh Anda. Air minum dengan pH tinggi sebelum tidur disebut bisa membantu menjaga tingkat hidrasi tubuh dengan efektif.
Idealnya asupan air dalam sehari yakni dua liter atau delapan gelas. Namun, jumlah ini bisa lebih banyak jika kegiatan yang Anda lakukan lebih banyak menguras energi. Jadi, sesuaikan asupan cairan Anda sesuai kegiatan agar fungsi tubuh bisa optimal dan mengenyahkan risiko terkena dehidrasi.
Alghufron mengingatkan Anda jangan menunggu haus untuk sekedar meminum air. Haus, kata dia tanda tubuh memasuki kategori dehidrasi ringan.
Dalam kesempatan itu, Marketing Manager VIT, Duhita Anggraeni menambahkan, air minum dengan pH tinggi bisa menjadi asupan tambahan dari konsumsi air sehari-hari.
Anda bisa meminumnya di pagi dan untuk membantu menyegarkan diri sebelum beraktivitas lalu pada malam hari demi mengembalikan hidrasi yang hilang akibat aktivitas yang dijalankan, serta membantu mengatur kembali (reset) tubuh.
Baca juga: Benarkah kurang minum air putih picu nyeri pinggang?
Baca juga: Cegah dehidrasi saat puasa tak melulu dari konsumsi air putih
Baca juga: Lima langkah mudah cegah dehidrasi
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020