Pupuk subsidi produksi PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) Palembang yang dijual ke petani di Sumatera Selatan terserap 90 persen dari alokasi 108.000 ton dalam masa pandemi COVID-19.Edukasi terus dilakukan ke petani, apalagi kami juga dampingi dengan bimbingan teknologi dari mantri tani ke mereka
General Manager Penjualan Produk PT Pusri Arief Satya Kusuma di Palembang, Jumat, mengatakan penyerapan pupuk bersubsidi di Sumsel ini ternyata tidak terpengaruh dengan kondisi pandemi karena mendekati capaian tahun lalu pada semester pertama.
“Kami bersyukur pendistribusian berjalan sesuai target alokasi dari pemerintah sehingga sekarang tersisa tinggal 20 ribu ton lagi yang dikejar hingga November,” kata dia.
Ia mengatakan sejauh ini penyerapan pupuk PSO terbanyak diserap Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan dan Banyuasin karena dua daerah ini merupakan sentra produksi beras di Sumsel.
Penyaluran pupuk ke dua kabupaten ini juga untuk membantu daerah dalam mencapai target produksi padi.
Terkait alokasi pupuk subsidi, ia mengatakan mengalami penurunan setiap tahunnya karena petani mulai banyak yang beralih ke pupuk nonsubsidi.
“Edukasi terus dilakukan ke petani, apalagi kami juga dampingi dengan bimbingan teknologi dari mantri tani ke mereka,” kata dia.
Selain itu, penyalur, baik kios maupun distributor juga akan mendapatkan keuntungan khususnya yang telah loyal dalam menggunakan serta membantu memasarkan produk pupuk nonsubsidi Pusri.
Baca juga: Dirut baru lanjutkan tranformasi bisnis Pusri jadi agriindustri
Baca juga: Demi jaga ketahanan pangan, Pusri tidak kurangi tenaga kerja pabrik
Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020