Feast menyoroti fenomena munculnya beragam konflik dan drama yang berasal dari media sosial. Hal itu diperparah ketika kebanyakan orang-orang memusatkan perhatian pada media sosial dan menjadi "santapan" sehari-hari.
“Gue ngeliat sekarang sering banget orang beropini atau update yang bener-bener harmless di media sosial aja orang masih nemu celah buat ngeributin. Semua orang, kelompok, bahkan negara ada saja dramanya,” ujar Adnan sebagai penulis utama lagu "Komodifikasi" dalam keterangan resminya, Jumat.
Baca juga: .Feast rilis single baru "Peradaban"
Baca juga: Band rock .Feast luncurkan "Sectumsempra"
Berbeda dengan lagu sebelumnya, "Komodifikasi" yang sudah dapat didengar di seluruh layanan musik digital itu memulai narasi di Earth-08 dan meninggalkan dunia yang hitam dan putih di Earth-05.
Fenomena di media sosial tersebut juga digambarkan lewat video musik yang bekerja sama dengan Yudhistira Israel atau lebih dikenal sebagai VNGNC. Feast melakukan reka ulang berbagai tokoh kontroversial yang menjadi sorotan di media sosial menggunakan teknologi deep fake.
Bicara musik, lagu "Komodifikas" terdengar berenergi dan agresif. Dibuka dengan chanting yang diiringi dengan tetabuhan snare drum, suara gitar sarat distorsi dan bass dengan tuning rendah menjadi sajian utama di lagu ini.
Tentunya suara-suara tersebut beriringan dengan vokal Baskara Putra yang bernyanyi lantang di lagu tersebut.
Lagu ini direkam bersama-sama kelima anggota Feast di studio Soundpole milik Wisnu Ikhsantama yang juga menjadi produser dan juga mixing dan mastering engineer lagu ini. Sementara untuk artwork digarap oleh Yudhistira Israel (VNGNC) dan Hanief Bagus.
Baca juga: .Feast: album adalah kelengkapan berkarya
Baca juga: Soundstream episode 3 hadirkan .Feast dan The Panturas
Baca juga: .Feast tumpahkan kegelisahan di lagu "Di Padang Lumpuh"
Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020