Kami menyadari e-commerce adalah salah satu solusi mengatasi dampak ekonomi dari pandemi COVID-19
Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto mengatakan perdagangan secara elektronik atau e-commerce merupakan solusi memaksimalkan perdagangan di tengah pandemi COVID-19 yang saat ini terjadi.
"Kami menyadari e-commerce adalah salah satu solusi mengatasi dampak ekonomi dari pandemi COVID-19. Kami mendukung kegiatan e-commerce sebagai solusi agar pedagang bisa meningkatkan pendapatan dan penjualan tanpa harus bergerak secara fisik," kata Mendag dalam acara daring "Peran E-Commerce Jaga Roda Ekonomi di Tengah Pandemi", Selasa.
Mendag Agus menuturkan pandemi COVID-19 berdampak pada berbagai sektor, tidak terkecuali perdagangan yang merupakan salah satu kunci pertumbuhan ekonomi nasional.
Baca juga: Satgas PEN: Kontak ekonomi digital belum samai fisik, ini sebabnya
Pemerintah, dalam hal ini Kemendag, memberikan dukungan terhadap pengembangan e-commerce dengan meningkatkan kompetensi sumber daya manusia, meningkatkan daya saing produk dalam negeri, memfasilitasi promosi produk dalam negeri, menyiapkan database UMKM serta berkolaborasi dengan kementerian/lembaga, asosiasi dan komunitas.
"Kami mengharapkan juga e-commerce dapat mendukung program pemerintah dengan memberikan ruang bagi produk dalam negeri, mengutamakan perdagangan produk dalam negeri serta juga meningkatkan daya saing pelaku UMKM dan berkolaborasi dengan kementerian/lembaga, asosiasi dan komunitas," katanya.
Kemendag, lanjut Mendag, juga telah memberikan pelatihan untuk meningkatkan kualitas produk UMKM berupa bekal teknis, desain hingga kemasan agar produk mereka bisa naik kelas.
Baca juga: Teten sebut UMKM digital jadi kunci pemulihan ekonomi
"Hingga saat ini sudah 1.564 pelaku UMKM yang mengikuti pelatihan dan akan terus meningkat jumlahnya," kata Mendag.
Agus juga mendorong UMKM Indonesia untuk memanfaatkan platform e-commerce guna meningkatkan kinerja perdagangan Indonesia. UMKM disebut berkontribusi sebesar 61 persen terhadap total Produk Domestik Bruto (PDB) nasional dengan nilai ekspor Rp293,83 triliun atau 14,7 persen dari total ekspor non migas nasional.
UMKM juga merupakan rumah bagi 64 juta usaha yang menyerap lebih dari 120 juta tenaga kerja.
"Sekarang ini kita harus bergerak di era digital, kenapa digital? Karena ke depan yang mendorong perekonomian itu dengan teknologi, dan pandemi COVID-19 mengakibatkan percepatan penggunaan teknologi terutama e-commerce," pungkas Mendag.
Baca juga: Hari Belanja Diskon pacu perkembangan bisnis UMKM bersama "e-commerce"
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020