"Pasien yang tidak bersedia itu berinisial AR (52) merupakan salah seorang karyawan Rumah Sakit M Djamil Padang. Ia terinfeksi positif COVID-19 setelah melakukan tes usap atau swab test di Kota Padang. Setelah itu ia pulang ke Simpang Empat," kata Koordinator Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Penanggulangan Bencana Satuan Tugas Penanganan Percepatan COVID-19 Pasaman Barat Edi Busti di Simpang Empat, Rabu.
Ia mengatakan setelah mendapatkan informasi itu, pihaknya menghubungi pasien dan meminta untuk isolasi.
Namun, pasien menolak dengan berbagai alasan. Pada Selasa (1/8) pasien baru bersedia untuk diisolasi ke RSUD Pasaman Barat.
Baca juga: Tujuh paramedis di RSUD Pasaman Barat positif COVID-19
Baca juga: Pasien positif COVID-19 di Pasaman Barat bertambah menjadi 14 orang
Tetapi pada Selasa malam, pasien minta pulang paksa ke rumahnya dengan berbagai alasan. Salah satunya ruangan yang tidak layak.
"Ruangan itu merupakan ruangan yang disiapkan untuk pasien positif COVID-19 sama dengan ruangan pasien lainnya. Tidak ada kami membeda-bedakan pasien," ujarnya.
Menyikapi hal itu, pihaknya pada malam ini akan meminta kembali agar pasien bersedia diisolasi kembali.
"Jika tidak bersedia, maka akan kami evakuasi paksa bersama pihak kepolisian," tegasnya.
Pihaknya merencanakan akan mengevakuasi pasien ke Balai Diklat Talu yang saat ini sudah siap digunakan untuk tempat isolasi pasien positif COVID-19 yang tanpa gejala.
"Kami berharap pasien dapat kooperatif untuk bersedia diisolasi. Tujuan kami hanya untuk memutus rantai penyebarannya sehingga tidak ada lagi warga yang terdampak. Apalagi status pasien positif di didapat di Kota Padang," ujarnya.
Jika memang tidak bersedia diisolasi di Pasaman Barat, silahkan isolasi di tempat atau rumah sakit luar Pasaman Barat.
"Tujuan kita untuk melindungi masyarakat agar tidak tertular. Diharapkan pasien bersedia di isolasi," ujarnya.*
Baca juga: Tiga orang pasien positif COVID-19 di Pasaman Barat sembuh
Baca juga: Hasil tes usap COVID-19 terhadap 57 warga Pasaman Barat negatif
Pewarta: Altas Maulana
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020